Saya cukup sedih dan miris melihat begitu banyaknya tindakan-tindakan kekerasan yang terjadi di negeri tecinta ini.Saat melihat tayangan headline news kemarin (minggu,6 Februari) di salah satu stasiun televisi diberitakan telah terjadi tindakan kekerasan yang menewaskan beberapa orang jemaah salah satu aliran “A” yang terjadi di Cikeusik,Pandeglang ,Banten.Kejadian tersebut saya kira tak hanya satu atau dua kali tapi sudah sering terjadi di beberapa tempat di Indonesia ini,bila masalah masalah yang sensitif (contohnya,keyakinan) seperti itu terus dibiarkan oleh pemerintah hingga tak ada penyelesaian yang jelas dan berlarut-larut maka ditakutkan tindakan-tindakan yang berujung kekerasan akan terus terjadi.
Begitu mudahkan kita tersulut emosi sesaat,apakah kita masih mempunyai pikiran yang jernih untuk menyelesaikan sebuah masalah tanpa harus berbuat kekerasan? . Kejadian yang disebutkan di awal mungkin hanya secuil dari peristiwa serupa yang terjadi belakangan ini,hampir setiap hari kita disuguhi oleh tayangan televisi,media cetak ataupun online berupa berita yang mengenengahkan peristiwa yang berujung kekerasan seperti demonstrasi yang berakhir ricuh,tawuran antar warga,tawuran pelajar,kerusuhan supporter sepak bola dan masih banyal lagi peristiwa lainnya .Mungkin itu semua adalah imbas dari rendahnya kehidupan ekonomi dan pendidikan masyarakat hingga mudah tersulut emosi serta saya pikir kurangnyapula pemahaman terhadap agama yang dianutnya (mendekatkan diri pada Tuhan).
Bukankah Negara kita adalah Negara kesatuan Republik Indonesia tapi mengapa kita gampang sekali terpecah belah oleh hal-hal yang menurut saya bisa diselesaikan dengan musyawarah,bukankan agama yang ada dianut dan diakui Negara kita semua mengajarkan kebaikan,dulu pun Negara kita dikenal dengan Negara yang ramah,sopan dan santun, bila ada sebuah permasalahan selain diselesaikan dengan jalur hukum yang berlaku juga ada musyawarah untuk mufakat atau kekeluargaan.Bukankah kita sudah sedari sekolah dasar dipupuk rasa toleransi dan saling menyayangi,kiata diajarkan pendidikan Pancasila yang menjadi dasar Negara kita yang banyak mengajarkan rasa tenggang rasa dan ajaran baik yang lainnya yang berlandaskan atas asas keTuhanan Yang Maha Esa.Tapi rasanya itu hanya sebuah mata pelajaran di sekolah saja dan menjadi hapalan serta teori bila kita melihat keadaan yang bertolak belakang seperti sekarang.
Sahabat dan saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,kekerasan bukanlah jalan yang terbaik memecahkan suatu permasalahan malah hanya akan melahirkan masalah-masalah baru dan ditakutkan masalah berlarut larut dan menjadi konflik yang berkepanjangan hingga menggangu kestabilitasan nasional ,semoga itu tak terjadi lagi dinegeri kita yang elok ini.Mari berpikir jernih dengan kepala dingin bukan dengan tinju karena kita bukan petinju yang beradu kekuatan diatas ring,bukan pula dengan batu atau pun senjata tajam lainnya karena kita bukan berada di jaman belanda yang sedang berperang.Selesaikanlah masalah dengan bijak hai sahabat-sahabatku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak anda.
Terima kasih sudah berkomentar