Ku berlari lari dari ujung ke ujung koridor rumah sakit tua yang kusam,tempat itu sudah ku anggap sebagai tempat bermain.Orang yang berlalu lalang entah itu dokter,suster,pasien,tukang sapu semua sudah ku anggap sebagai temanku sendiri,ya teman tuk mengusir rasa kesendirianku ini.Ku berbagi keceriaan dan kesedihan di koridor itu.
Senyumku yang mengembang ku arahkan kepada suster cantik berambut hitam pekat yang sepertinya sedang bergegas tapi suster tersebut berlalu begitu saja tanpa membalas senyumanku,"Ahh sudahlah masih banyak orang di koridor yang bisa ku kasih senyumku yang manis dan menawan ini"..haha.
Orang biasa memanggilku lia,itulah nama yang sering ku dengar bila orang menyapaku tak terkecuali ayahku.Konon kata tukang sapu ayahku adalah pemilik rumah sakit tua ini,tapi ku tak peduli dengan semua itu yang penting ku masih bisa berlari di koridor itu dan tersenyum pada orang yang ada disana.
Duniaku bebas,lepas tanpa sebuah beban yang kupikirkan hanya berlari,bermain dan tersenyum manis.Inilah duniaku,dunia lia.
Senyumku yang mengembang ku arahkan kepada suster cantik berambut hitam pekat yang sepertinya sedang bergegas tapi suster tersebut berlalu begitu saja tanpa membalas senyumanku,"Ahh sudahlah masih banyak orang di koridor yang bisa ku kasih senyumku yang manis dan menawan ini"..haha.
Orang biasa memanggilku lia,itulah nama yang sering ku dengar bila orang menyapaku tak terkecuali ayahku.Konon kata tukang sapu ayahku adalah pemilik rumah sakit tua ini,tapi ku tak peduli dengan semua itu yang penting ku masih bisa berlari di koridor itu dan tersenyum pada orang yang ada disana.
Duniaku bebas,lepas tanpa sebuah beban yang kupikirkan hanya berlari,bermain dan tersenyum manis.Inilah duniaku,dunia lia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan jejak anda.
Terima kasih sudah berkomentar