Kegelisahan yang cukup menjadi-jadi dan ke-jengahan melihat diri sendiri serta keadaan produk sosial, politik dan hukum di negara Endonesa yang mulai membuat perut saya mual (bahasa halus untuk 'muak' menurut Aa gym). Protes yang tak sanggup terbuncahkan karena tak cukup nyali berteriak mengumpat atau berkonfrontasi fisik dengan para aparat di sebuah demonstrasi. Ahh, sudahlah, saya mencoba sedikit berkompromi dan kooperatif dengan keadaan di negeri ini. Sumpah serapah sekeras apapun tak bisa merubah 180 derajat keadaan.
Gelisah dan Protes, mari dengarkan saja Homicide, seperti judul yang saya buat di atas. Sebuah grup musik dari Bandung yang telah mati beberapa tahun yang lalu dan lebih sering disebut Kolektif Hiphop. Semoga saja sang dedengkot, ucok a.k.a Morgue Vanguard tak membaca postingan ini yang bisa saja dia menyebut postingan ini 1juta kali lebih dangkal dari kolom Atang Ruswita atau lebih busuk dari Tajuk Majalah Gatra.
Di bawah ini ada 3 lagu favorit saya dari homicide yang saya nukil dari youtube, yang menemani kegelisahan saya, silahkan dengar dan resapi lirik-lirik "indah" nya bila anda sama dengan saya, sedang gelisah.
1. Puritan
2. Rima Ababil
3. Semiotika Raja Tega
eeemm... nyimak aja gan.
BalasHapushomicide, udah lama tau namanya tapi belum sempet denger lagu2nya... asik lah, sekarang dapet rekomendasi tiga video mereka, hehe..
BalasHapussetuju, bener2 muak liat keadaan yang semrawut.. bener2 bikin gelisah..kondisi politik, sosial, ekonomi, belum lagi masalah kriminalitas yang sumpah bikin ngeri.. sayangnya seperti kata band Independent Manufuckturing: tak bisa berbuat apa-apa untuk mendapatkan tempat yang lebih baik...
ketidakberdayaan ini yang membuat gelisah itu makin menjadi-jadi..
sayang Kang Kang, saya ga bisa liat videonya,
BalasHapussalam baktos, Kang Opik
wuih..lagunya cepat banget..rock campur rap...keren :-)
BalasHapussekarang kang ucok bukan lagi di homincide..
BalasHapusdia bermain di trigger mortis.