Mencoba sedikit mencurahkan isi hati yang tak tercurah-tumpah-ruahkan begitu saja di alam nyata. Hari minggu kemarin (02/09/2012), sebagai mahasiswa abal-abal yang sangat kere dan lusuh, seperti biasa bila setelah uas (ujian akhir semester) tiba orang-orang sekelas kebanyakan pada libur kuliah. Tapi saya? malah sibuk ketar-ketir cari dana buat bayar uas yang belum di bayar dan harus putar-puter otak buat ngisi soal ujian saat hari akhir tiba, uas. Dan sebenarnya uts (ujian tengah semester) sama uas sama aja sih, cuman contoh kasus terhangat ya pas uas kemarin.
Dan tibalah hari yang dari dulu saya males buat menghadapinya, uas susulan (lagi-lagi ujian saat orang berleha-leha memikirkan hal yang menyenangkan di hari minggu)!! Buat apa sih ujian tapi soalnya atau yang diujikan cuman mengulang apa yang udah di bahas atau hanya sekedar hapalan, kaya anak sekolah dasar (SD) aja dulu. Ga berubah berarti pola pendidikan. Entahlah semoga saya sedang meracau dan salah nulis atau saya sedang mimpi basah di subuh bolong.
Yang saya tau soal ujian, ya mungkin untuk ngisi uang kas pihak kampus dan lumayan buat ngegaji karyawan (kheses nya kampus swasta yang sangat tergantung pada uang mahasiswanya). Mungkin saya agak skeptis dan apatis dengan sistem pendidikan yang hanya melihat nilai akademik (khususnya di negara tercinta ini, Endonesa).
Wew, kok saya jadi kukulutus gini ya. Maaf saudara-saudara sebandung-setanah air...PISS
susulan..
BalasHapusyang paling saya takutkan adalah karena biasanya susulan itu spirit dan aromanya tidak lagi berjuang.. sendiri alone.. yang lain sudah duduk manis,, hanya kita yang berjuang dengan kesendirian.. :D
hehe..iya seperti itu, tapi ini mah hanya sedikit curcol aja..hehe
HapusNaha bet susulan Kang ?? emangna kamari-kamari kamana ??
BalasHapuskan ga da dananya..hehehe
Hapus