Selasa, 29 Maret 2011

Bangunan Au Bon Marché Riwayatmu kini

Sebuah bangunan tua di jalan braga yang kusam, tak terawat,gentengnya entah terbang kemana yang hanya menyisakan rangkanya saja, dinding depannya pun dihiasi coretan-coretan tangan "kreatif" . Ehmm..sungguh malang benar nasib bangunan tua tersebut,bila saja bangunan itu bisa bicara dan berteriak mungkin ia akan menggerutu dan berteriak lantang pada nasibnya,bila saja dia punya perasaan maka tak ayal ia pun akan menangis ratapi nasibnya yang malang.


Kondisi menyedihkan itu semoga saja dapat sedikit menyentuh kepedulian dan perhatian sang pemangku kebijakan dan sang empunya kuasa di kota ini. Jangan sampai bangunan - bangunan bersejarah yang mencirikan dan identitas kota ini satu demi satu hancur akibat tak ada kepedulian ataupun sengaja dihancurkan tak berbekas. Dan kita pun pasti tak ingin disalahkan oleh generasi mendatang bila yang kita wariskan mengenai kota ini hanya berupa cerita-cerita, gambar, foto-foto, catatan tentang sejarah kota ini tanpa ada bukti tersisa. Semoga saja itu tak terjadi.

Saya pun membuka kembali buku Braga jantung Parijs van java karya Bang ridwan dan Taufanny. Sejenak saya membayangkan cerita masa lalu mengenai bangunan yang dulu ada di sepanjang jalan Braga .Salah satu bangunan tersebut adalah Au Bon Marché, toko mode yang terkemuka dan sangat berbanding terbalik dengan kondisi sekarang.


Senin, 28 Maret 2011

DEATH METAL...!!


Death metal adalah sebuah sub-genre dari musik heavy metal yang berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering disebut "Cookie Monster vocals".

Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-band seperti Cannibal Corpse, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage, dan Grave.

PUNK..!!


Punk merupakan sub-budaya yang lahir di london, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan do it yourself (DIY). Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Punk pun menyebar keseluruh dunia tak terkecuali Indonesia dandengan cukup cepat menyebar ke kalangan anak muda sebagai bentuk/simbol perlawanan dan ketidakadilan sosial.

sumber : Wikipedia

Minggu, 27 Maret 2011

SKA..!!



Saya kembali teringat saat sekitar tahun 1999,saat itu bisa dikatakan musik Indonesia sedang diramaikan oleh banyaknya band - band beraliran ska yang muncul kepermukaan dan sontak saja ska menjadi semacam "barang baru" di belantika musik Indonesia dan mampu sedikit mengalihkan perhatian penikmat musik, termasuk saya yang saat itu baru lulus SD dan menanggalkan seragam putih-merah.

Lagu beraliran ska pertama yang saya dengar dan memang saat itu cukup booming  yaitu "Genit" yang dibawakan oleh Tipe-x. Banyak orang yang mengatakan bahwa band tersebut cukup memegang andil dalam perkembangan dan mempopulerkan ska ke seluruh penjuru negeri ,serta menjadikan musik mainstream yang cukup banyak wara-wiri diputar di televisi ataupun radio saat itu (walaupun hanya sebentar lalu meredup).

Sabtu, 26 Maret 2011

Strategi Perang Sunda Abad ke -16

     Mendengar kata Perang ( fisik) yang terlintas dipikiran kita mungkin (pasti) adalah sebuah pertumpahan darah,baku tembak,sebuah penderitaan,perebutan kekuasaan,adu kekuatan dan masih banyak lagi. Perang yang baru-baru ini terjadi seperti yang terjadi di Libya,Afganistan,Irak dan daerah konflik lainnya seakan membuat kita miris karena selalu saja ada korban sipil yang berjatuhan. Perang memang sepertinya adalah kebudayaan manusia sejak zaman dulu hingga sekarang,perang sudah menjadi sebuah ajang unjuk kekuatan untuk saling menaklukan terlepas dari berbagai hal yang melatarbelakanginya.

     Telepas dari kerugian,penderitaan,korban,dan hal-hal negatif tentang perang,perang pun memerlukan sebuah strategi atau seni berperang. Lalu bagaimana Strategi orang sunda zaman dulu berperang.? Hal ini sebenarnya tak banyak dibahas dan dijelaskan oleh para pakar mungkin dengan segala keterbatasan sumbernya. Namun dalam Naskah  kuno Sanghyang Siksakandang Karesian terdapat hal yang membahasnya walaupun hanya menyebutkan nama-nama strategi perang yang diterapkan hingga sampai sekitar abad ke-16. Naskah ini tidak diketahui siapa penulisnya, ditulis dalam aksara Sunda kuno, dan menyebutkan tahun penulisannya melalui candra sengkala yang berbunyi nora (0) catur (4) sagara (4) wulan (1), yang berarti tahun 1440 Saka (1518 M). Naskah ini ditulis pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja penguasa Pajajaran. Pada dasarnya, isi naskah ini memberikan gambaran tentang ajaran moral umum untuk kehidupan masyarakat pada masa itu.

Dalam naskah itu terdapat 20 strategi perang orang sunda paling tidak sampai abad ke -16, antara lain :

1. Makarabihwa
Cara mengalahkan musuh dengan tidak berperang. Mengalahkan musuh dari dalam musuh itu sendiri, dengan menggunakan kekuatan pengaruh. Praktik merusak kekuatan musuh dari dalam agar merasa kalah sebelum berperang.

2. Katrabihwa
Posisi prajurit saat menyerang musuh, ada yang ditempatkan di atas, biasanya dengan menggunakan senjata panah, dan prajurit yang di bawah, biasanya menggunakan tombak dan berkuda.

3. Lisangbihwa
Sebelum perang dimulai, Panglima Perang/Hulu Jurit mengumpulkan pasukan tempurnya agar seluruh prajurit berteguh hati menjadi pasukan yang berani dan bersemangat berperang untuk mengalahkan musuh walaupun kekuatan lebih kecil.

4. Singhabihwa
Mengalahkan pertahanan musuh dengan cara menyusup. Para penyusup merupakan tim kecil yang jumlahnya hanya lima orang, terdiri atas ahli perang, ahli strategi, dan ahli memengaruhi musuh. Musuh terpengaruh oleh strategi yang kita lancarkan sehingga pada tahap ini musuh hancur oleh pikirannya sendiri. Waktunya sangat lama.

5. Garudabihwa
Memusatkan kekuatan pasukan pada posisi yang tersebar di beberapa titik penting yang telah ditentukan untuk pertempuran. Kekuatan di setiap titik jumlahnya 20 orang. Dengan simbol-simbol khusus, prajurit yang tersebar itu akan menyerang secara berbarengan dan sekaligus, kemudian menyebar kembali untuk mempersiapkan penyerangan berikutnya.

6. Cakrabihwa
Menyusupkan beberapa orang prajurit ke benteng pertahanan musuh dengan cara rahasia dengan tujuan utama untuk menyusupkan persenjataan yang kelak akan digunakan oleh pasukan saat bertempur. Mereka harus prajurit yang sangat terlatih dan mengetahui medan, serta mengetahui cara-cara penyusupan.

7. Sucimuka
Upaya pembersihan musuh setelah perang usai sebab biasanya masih ada musuh yang berdiam di persembunyian. Para prajurit harus mengetahui daerah-daerah yang pantas digunakan sebagai tempat berlindung dan menjadi persembunyian musuh yang sudah tercerai-berai. Prajurit harus mengetahui jalan-jalan yang dijadikan tempat untuk meloloskan diri. Pembersihan ini sangat penting agar musuh tidak menghimpun kekuatannya kembali.

8. Brajapanjara
Mendidik beberapa orang musuh agar bekerja untuk pihak kita. Setelah dianggap tidak membahayakan, mereka dilepas kembali ke daerahnya untuk dijadikan mata-mata. Orang itulah yang akan mengirimkan informasi mengenai kekuatan musuh, seperti jenis dan jumlah senjata yang mereka miliki, dan strategi perang apa yang akan digunakan. Harus sangat hati-hati saat mendidiknya.


9. Asumaliput
Setiap prajurit harus mengetahui tempat berlindung atau bersembunyi serta tidak akan diketahui musuh, seperti di dalam gua, tetapi harus pandai melihat situasi.

10. Meraksimpir
Cara berperang ketika prajurit berada di daerah yang lebih rendah, sedangkan musuh berada di daerah yang lebih tinggi. Bila posisinya demikian, pasukan dipersenjatai dengan tombak dan berkuda.


11. Gagaksangkur
Cara berperang ketika prajurit berada di daerah yang lebih tinggi, sedangkan musuh berada di bawah. Cara mengalahkan musuh dari atas, seperti cara meloncat atau menghadang.

12. Luwakmaturut
Gerakan untuk memburu musuh yang kabur dari lapangan pertempuran. Prajurit harus tahu cara pengejaran yang paling cepat di berbagai medan yang berbeda. Pengejaran musuh harus sampai di tempat persembunyiannya, apakah di air, atau yang lari ke dalam hutan.

13. Kudangsumeka
Cara menggunakan pedang yang lebih kecil. Bila menyusup ke daerah musuh, prajurit harus mengetahui cara-cara menyembunyikan pedang/senjata itu agar tidak diketahui musuh.

14. Babahbuhaya
Cara menghimpun kekuatan prajurit pada saat pasukan tertekan dan terjepit musuh, seperti cara/upaya memulihkan mental, semangat, dan kekuatan prajurit. Dilatihkan ke mana harus berlari, jangan sampai berlari ke daerah kekuatan musuh. Cara bagaimana bila saat berlari ada musuh di depan, atau musuh yang terus mengejar, serta cara bagaimana memilih tempat perlindungan. Bila terlihat aman, prajurit merundingkan upaya penyelamatan dan merencanakan penyerangan balik.

15. Ngalinggamanik
Prajurit yang sudah terlatih dipersenjatai dengan senjata rahasia, atau senjata keramat kerajaan, seperti tombak. Prajurit dilatih untuk mengendalikan senjata keramat itu, bila tidak, bisa-bisa prajurit itu yang terpental atau pingsan.

16. Lemahmrewasa
Cara berperang di hutan belantara atau di tempat-tempat yang rimbun, terutama ketika pasukan dalam keadaan terdesak dengan senjata pasukan yang sudah tidak mampu melayani kekuatan persenjataan musuh. Semua potensi yang bisa digunakan sebagai senjata dimanfaatkan, seperti batu atau batang pohon.

17. Adipati
Teknik untuk melatih prajurit yang akan dijadikan prajurit dengan kemampuan khusus. Pasukan komando yang mempunyai kemampuan perseorangan yang tangguh dan dapat diandalkan.

18. Prebusakti
Setiap prajurit dibekali latihan keahlian khusus seperti tenaga dalam agar senjata lebih berisi, lebih matih, punya kekuatan mengalahkan musuh secara luar biasa.


19. Pakeprajurit
Sering kali raja menitahkan untuk tidak berperang. Prajurit terpilih, yaitu prajurit yang sudah terlatih untuk berunding, mengadakan perundingan-perindingan sehingga musuh dapat dikalahkan tanpa berperang. Namun, Panglima Perang/Sang Hulu Jurit, sesungguhnya menghendaki kemenangan dengan cara berperang.

20. Tapaksawetrik
Cara-cara berperang di air. Bagaimana cara mengelabui musuh agar tidak mengetahui pergerakan prajurit, serta cara-cara menggunakan senjata di air, seperti di sungai. Prajurit harus terlatih untuk mendekati musuh melalui jalan air.

Untuk persenjataan yang digunakan dalam perang pada zaman itu pada umumnya sudah berupa senjata dari logam, apakah itu tombak atau pun pedang. Sementara kendaraan yang digunakan saat bertempur pada umumnya adalah kuda.

Sepertinya strategi perang yang diterapkan oleh orang sunda zaman dulu tersebut bila melihat konteks sekarang bisa diambil dan dipelajari filosofinya untuk diterapkan dalam berbagai keperluan,seperti manajemen dan kepemimpinan

Semoga dapat bermanfaat

Sumber :
HU Pikiran Rakyat edisi 24 Mei 2008 hal 29,dalam rubrik Khazanah (penulis T. Bachtiar)


Kamis, 24 Maret 2011

Bandung Lautan Api

Dimana saat ku berpijak kini
Kota periangan yang ku sayang
Ingatku akan sebuah peristiwa besar di kota ini
Saat penghuni kota tak sudi kotanya direbut kompeni

Api menyulut berkobar membakar semangat
Walaupun harta,jiwa dan raga harus dikorbankan demi sebuah perjuangan
Api berkobar membumbung tinggi membakar kota
Sebuah manifesto penderitaan yang memuncak dari kolonialisme berkepanjangan

Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali

Bandung,24 Maret 2011

Senin, 21 Maret 2011

Si eta mah....

Perhatosan : Ngaos ieu carpon ulah bari tuang nya..!!!




Aya 3 budak keur ngobrol na buruan imah,kieu tah caritana...

Si A : "Nyaho teu..? Si eta mun ngomong teh sok ngacay jeung leungeuna teh sok bari ngorek ceuli tuluy diambeuan.."

Si B : "Komo si itu mah..!!! sok ngorong sembarangan jaba sok disusutkeun kabatur,cenah mah bagi-bagi rejeki, jeung mun geus ngorong langsung dahar sok tara ngumbah leungeun ..ihhh"

Si C : "Eh komo si anu mah siah..nyaho teu mun geus ingsreuk-ingsreukan bari lehona teh ngambay tea nepi ka biwir,hejo deui,sok hayang ngeulap da...hahahaha"

Selasa, 15 Maret 2011

Seringai Sang Serigala

Malam berkabut pekat, angin bertiup kencang hempaskan ranting-ranting kering

Di langit bulan purnama menerangi hutan pinus yang sunyi

Serigala tua yang sakit dan kesepian menyeringai keras ungkapkan kesendiriannya

Dia berjalan gontai menembus hutan, meniti melangkah ke sebuah bukit batu

Di ujung puncak bukit batu,dia berdiri menatap ke atas bulan purnama yang menemani

Serigala tua yang mulai merasa dekat dengan ajal

Kembali menyeringai pecahkan keheningan malam menanti akhir cerita hidupnya

Di dalam naungan cahaya purnama yang temaram

Akhir dari seringai sang serigala



BDG,13:03:20011,22:52WIB

Minggu, 13 Maret 2011

Jalan-jalan Via Bojong Koneng

Langit Bandung yang cerah di pagi itu dan mentari pun tersenyum lebar hangatkan bumi iringi langkah saya dan kedua teman saya yang bermaksud jalan-jalan santai di pagi itu. Kami mulai berjalan menyusuri bantaran sungai Cidurian yang kotor,berwarna sedikit kehitam-hitaman di bilangan jalan cikutra,kami mulai melewati sebuah universitas swasta yang cukup terkenal dengan bangunan yang berdiri angkuh menghadap sungai Cidurian yang tercemar.

Perjalanan berlanjut menyusuri gang-gang sempit,dan tak berapa lama kami berjalan diantara gang dan jalan yang mulai berdebu,kami pun sampai di Taman Makam Pahlawan di ujung jalan Cikutra.Perjalanan berlanjut menyusuri anak tangga menuju tempat yang paling tinggi di pemakaman tersebut,disana bersemayamlah sang Bapak Angklung Daeng Sutigna yang sangat berjasa terhadap perkembangan angklung.

Makam Daeng Sutigna

Taman Makam Pahlawan sendiri bisa dikatakan terdiri dari 2 bagian yaitu komplek pemakaman umum (muslim dan non muslim) dan pemakaman untuk pahlawan. Pemakam tersebut bisa dikatakan sudah sangat padat dan lahan kosong untuk pemakaman sudah sangat sulit sehingga banyak makam yang tak terusus dan terbengkalai di tumpuk oleh jenazah baru (sistem tumpang). Selain itu area pemakaman pun hampir tak berjarak dengan area pemukiman warga,warga pun sudah tak canggung bertetangga dengan makam-makam yang berdampingan dengan kehidupan mereka.

Perjalanan berlanjut,kamu kembali menyusuri lika-liku gang-gang di bantaran sungai Cidurian. dan tak berapa lama kami pun keluar di daerah Bojong koneng da meneruskan perjalanan yang semakin menanjak. Bojong koneng sendiri adalah sebuah kawasan disekitar jalan cikutra yang beberapa tahun terakhir cukup dikenal sebagai salah satu penghasil kue kering (khususnya daerah bojong koneng bagian atas).

Jalan yang menanjak cukup menguras keringat kami,kami pun sampai disentra pembuatan kue kering yang telah disebutkan tadi. Disan terdapat sekitar 5 tempat produksi yang mengahsilkan kue kering dan yang cukup dikenal adalah J n C dan Ina cookies. Disana kami hanya sekedar lewat dan lain kali mungkin akan membeli produk2 tersebut..hehe

Di atas sana pun tak luput dari pembangunan yang cukup cepat dengan cukup banyaknya komplek perumahan yang berjejer di sisi jalan,seingat saya saat kecil dulu sekitar 10 tahun kebelakang daerah tersebut masih berupa kebon-kebon bersemak belukar tapi sekarang tergantikan oleh tembok-tembok perumahan mewah. Pemandangan kota Bandung yang padat dapt kita lihat diatas sana ditemani bukit-bukit yang gundul nan gersang.





Perjalanan terus berlanjut,kami mulai memasuki Desa mekar saluyu,disana terdapat sebuah persimpangan jalan,bila kita mengambil jalan lurus maka jalan tembusnya ke daerah Dago,Warung Daweung,Caringin Tilu,dan Lembang. sedangkan bila kita berbelok ke kiri kita menuju daerah awiligar. Dan kami putuskan tuk berebelok menuju ke awiligar. Terik sang mentari pun pun mulai menyengat iringi langkah kami berbasuh peluh. kami pun melewati sebuah area sekiatr 2km persegi yang dibatasi oleh dinding tembok tinggi serta kawat berduri dan dijaga oleh TNI,menurut salah satu tentara yang menjaga kawasan itu,area tersebut adalah bunker peninggalan jaman penjajahan Belanda yang masih terdapat ranjau tapi sekarang digunakan oleh TNI hingga kini. bersebalah dengan kawasan beranjau tersebut terdapat sebuah lapanangan golf yang luas (kalau tidak salah hingga komplek perumahan di dago atas,the view).

Awas Ranjau

Jalan berliku,menurun dan menanjak menjadi cerita perjalanan kami di pagi itu.Ya itung-itung olah raga setelah lama tak hiking jalan beraspal pun jadi.he. Sebelum adzan berkumandang perjalanan pun berakhir di jalan cukang kawung,Cikutra barat.


--Selesai--





Rabu, 09 Maret 2011

Bapak Angklung

Bila Mendengar nama Angklung yang terlintas dipikiran kita mungkin adalah alat musik tradisional sunda yang tebuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyang. Atau mungkin pikiran kita tertuju pada Saung Angklung Udjo, tak salah memang bila kita berpikiran seperti itu, tapi tahukah siapakah tokoh angklung selain (alm) mang udjo yang kita kenal dengan saung angklung udjonya ..?


Angklung yang kita kenal sekarang kebanyakan yang bernada Diatonis (do re mi) dan hal tersebut adalah kreasi dari seorang Daeng Sutigna yang mungkin kita tidak tahu siapa beliau. Beliau bernama lengkap Mas Daeng Sutigna kelahiran Garut tgl 13 Mei 1908. Nama panggilan kecilnya adalah oetig lalu saat masuk asrama/sekolah biasa dipanggil encle.  Memang sejak kecil beliau memang menggemari Angklung dan setelah lulus dari Kweekschool (1928), Daeng mengajar di Schakel School Cianjur, Jawa Barat (1928-1932), lalu pindah mengajar di HIS Kuningan (1932-1942). Pada saat mengajar di Kuningan inilah ia mempelajari seluk beluk angklung secara lebih mendalam.


Kamis, 03 Maret 2011

Cendol, Cingcau jeung Goyobod

Mun siang-siang tengah poe hawa teh asa panas ngaheab hareudang jaba mun kesang ngoprot lu'at le'et ngabaseuhan awak, sok teu ngareunah weh mun kaayaana jiga kitu teh komo nu keur bari gawe, sakola, kuliah mah siang-siang sok katarajang panyakit tunduh jeung lelengutan, hayangna teh geura-geura gancang istirahat atawa balik ka imah ngahodhod bari dikipasan ku hihid komo deui mun nginum nu tiis-tiis seger jiga es cendol, cingcau atawa goyobod jeung sajabana. Waah seger pisan tah bisa jadi cenghar deui eta mah.Nyarioskeun cendol,cingcau jeung goyobod eta inuman teh emang geus kakoncara pisan. Diolahna ge ti bahan-bahan alami lain campuran ti bahan kimia jeung pengawet jiga inuman kaleng atawa nu bersoda.

Di kota Bandung aya tempat jualan cendol nu geus ka koncara pisan,mun ulin ka kota Bandung pasti moal bireuk deui lah ka Cendol elizabeth nu jualana deket toko tas elizabeth. Mantak dingaranan cendol elizabeth ge da ti ngamimitian usaha dagang cendol  jualana deket jeung toko tas elizabeth di jalan otto iskandar dinata,Bandung. Cendol nu bahan utamana tina tipung beas nu diguruntul-guruntul tuluy digodog dicampur warna hejo tina daun pandan,terus disajikeuna dihijikeun jeung es,santen,gula beureum cair (kinca). Rasana amis rada gurih,seger pisanlah komo mun di tambahan nangka mah pedo pisan.

Mun es cingcau mah bahan utamana tina daun cingcau nu diancurkeun tuluy diproses,mun tos jadi jiga jelly terus dicampur ku es,santen jeung sirop.Sabenerna mah cingcau teh aslina ti china nu dicokot ti kata Cincau (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao)  nu asalna ti dialek Hokkian sienchau. Mun ayeuna mah es cingcau teh sok dikreasikeun jeung es krim nu mantak nambah seger.Cingcau ge aya nu hejo,aya nu hideung jeung sok aya oge nu warna warni. Daun cingcau ge sebenerna aya kasiatna nyaeta bisa jang ngalancarkeun pencernaan.

Mun Goyobod,di Bandung aya Goyobod nu geus koncara pisan diantarana nyaeta : Gokil (Goyobod Kliningan) jeung Goyobod kuno.Mun sok balanja ka pasar baru,di daerah tukangeun bangunan pasar baru aya gerobak nu jualan  Goyobod nu geus ka koncara pisan nyaeta Goyobod kuno 49 jeung aya hiji deui nu landihna Gokil singkatan tina Goyobod Kliningan nu mangkalna di jalan kliningan . Goyobod nu bahan utamana tina tipung aci kawung atawa tipung hun kweenya nu dicampur cai tuluy diolah. Ameh nambah nikmat biasana sok dicampur ku kalapa parut,santen,susu jeung kinca.Ehmm,,ngarioskeun nu seger-seger jadi rada ngacay ..hehe

Tos heulanya ngeunaan cendol,cincau sareng goyobodna, nuhun.