Rabu, 22 Agustus 2012

Berbagi Keceriaan dan Bermain Bersama anak-anak di Kaki Gn.Burangrang

Minggu, 12 Agustus 2012

Berawal dari sebuah ide sederhana saat buka bersama dengan teman-teman di satubumikita (bisa cek profil mereka di http://satubumikita.blogspot.com/). Tercetuslah ide membuat sebuah kegiatan "berbagi" untuk masyarakat yang dikhususnya untuk anak-anak. Karena satubumikita merupakan organisasi berbasis kegiatan petualangan alam, maka kegiatannya berbau alam dan petualangan seperti trekking, mentoring soal lingkungan, penanganan sampah dll serta diakhiri dengan pemberian donasi hasil dari sumbangan teman-teman. Dari sekitar 14 hari waktu persiapan, alhamdullilah  kegiatan berjalan dengan lancar, serta dana yang terkumpul dari donasi teman-teman pun melewati batas minimal. Dan tentunya, alhamdulillah para partisipan serta relawan pun dapat terkumpul ikut bagian dalam kegiatan ini. Ya, walaupun kami akui masih ada sedikit kekurangan yang harus kami benahi untuk kegiatan sejenis seperti ini.

***
Secuil jejak kisahnya silahkan baca di tulisan saya di bawah ini, cekidot :)


Di siang hari yang tak terlalu terik, segerombolan anak-anak bersama dengan kakak-kakak pendampingnya berjalan menyusuri jalan setapak di permukiman di kawasan kaki Gn.Burangrang yang menjulang. Siang itu kakak-kakak yang berasal dari tempat antah berantah itu mencoba sedikit berbagi keceriaan dan kebahagiaan bersama anak-anak dengan cara belajar sambil bermain. Kakak-kakak pendamping yang kurang lebih berjumlah 16 orang harus mengaping sekitar 36 anak-anak usia 5-10 tahun yang berasal dari Kampung Cijanggel, Desa Kertawangi, Kab.Bandung Barat, Jawa Barat.


Perkenalan dan persiapan, Foto : Arie Aryani


Di sebuah tanah lapang, kegiatan awal selain trekking pun dimulai yaitu unjuk kebolehan. Satu per satu kelompok anak memperlihatkan kebolehannya dalam bernyanyi dan menari, hal tersebut sedikit bertujuan agar si anak dapat percaya diri tampil dihadapan orang banyak. Ada saja ulah anak-anak, ada yang semangat bernyanyi dengan lantang, ada yang malu-malu dan ada juga yang aktif bernyanyi sambil berjoget, itulah anak-anak mempunyai dunia dan imajinasi sendiri tanpa batas. Sebuah hal yang menyenangkan bisa sedikit bertualang dan berkegiatan di alam bebas dengan anak-anak. Anak-anak pun dengan senang hati diaping oleh kakak-kakaknya yang baru mereka kenal, sungguh indah.


Mendaki Bukit, Foto : Bu Wiwit Ratna Djuwita




Seusai pertunjukkan anak-anak, perjalanan kembali berlanjut untuk menuju kawasan Masjid Al-Karim. Anak-anak dengan penuh semangat berjalan kaki mengalahkan kakak-kakaknya yang mulai sedikit kecapean, apalagi saat berpuasa seperti ini. Jalan berbukit-bukit menjadi trek utama di siang hari yang tak terlalu terik itu. Dan setelah berjuang sekitar 45 menit berjalan, akhirnya gerombolan anak-anak perkasa itu sampai juga di lokasi utama kegiatan. Sejenak beristirahat, kegiatan kembali berlanjut dengan menanam bibit pohon suren donasi dari Komunitas Petani Kopi Lembang - Cisarua, anak-anak cukup antusias dengan kegiatan tanam menanam pohon itu, semoga saja anak-anak itu kelak tertanam semangat untuk melestrikan lingkungan Gn.Burangrang dan sekitarnya yang mulai tergerus dan terancam oleh pembangunan, semoga.


Menanam Bibit Pohon, Foto : Bu Wiwit Ratna Djuwita




Selepas sholat ashar, kegiatan utama pun dimulai di halaman masjid Al-Karim, yaitu belajar mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan penanganan sampah. Anak-anak yang sedari tadi aktif, kini duduk mendengarkan materi yang disampaikan oleh kakak pengajar yaitu Teh Lili. Teh Lili yang sudah berpengalaman dalam mengajar, dengan mudah membawa anak-anak ke imajinasi mereka mengenai materi yang disampaikan dengan metode yang menyenangkan dan sambil diselingi permainan. Anak-anak cukup antusias, apalagi bila sang kakak pengajar melemparkan pertanyaan yang di hadiahi sebuah bingkisan bila menjawab dengan benar.

Proses belajar, Foto : Bu Wiwit Ratna Djuwita


Sesudah penyampaian materi "kuliah" pada anak-anak, anak-anak diarahkan untuk membuat masing-masing origami berbentuk pesawat yang telah ditulisi cita-cita mereka. Cita-cita haruslah setinggi langit itulah sedikit filososfi kegiatan membuat origami pesawat untuk selanjutnya mereka terbangkan setinggi-tingginyai. Semoga apa yang mereka cita-citakan dapat tercapai dan menjadi anak yang berguna bagi bangsa ini kelak, semoga.  Kegiatan selanjutnya adalah permainan kelompok. Satu kelompok di tugasi berkreasi, seperti menggambar dan mewarnai Gunung Burangrang, memilih dan memilah sampah organik dan an-organik, menghias botol bekas serta membuat sebuah origami. Kegiatan tersebut mencoba untuk mengasah kreatifitas anak dalam berkarya.





Gapai cita-cita setinggi-tingginya, Foto : Bu Wiwit Ratna Djuwita
Sebelum berbuka puasa, kegiatan masih berlanjut. Kali ada sedikit ide spontan untuk mengerjai  5 kakak laki-laki untuk berjoget dan berdandan ala girl band, yang tampil paling bagus akan mendaat hadiah, yang mana hadiah untuk selanjutnya diberikan kepada 5 anak yang terpilih. 

Adzan Maghrib pun berkumandang, tanda puasa dan kegiatan utama telah usai di hari itu, lalu dilanjut buka bersama dan pemberian donasi dari teman-teman donatur. Sungguh, alangkah indahnya berbagi, walaupun hanya berbagi sebuah keceriaan dan kebahagiaan.

Terima kasih untuk para donatur, pengajar, para partisipan, pendamping dan semua teman-teman yang telah membantu terselanggaranya kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan berkelanjutan. (opik/satubumikita)***

Mengutip kata-kata dari sebuah web berbasis anak (http://kotalayakanak.org), seorang ahli perkembangan manusia,  menulis dalam bukunya kurang lebih seperti ini:


Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Dengan bermain anak-anak menggunakan otot tubuhnya, menstimulasi indra-indra tubuhnya, mengeksplorasi dunia sekitarnya, menemukan seperti apa lingkungan yang ia tinggali dan menemukan seperti apa diri mereka sendiri. Dengan bermain, anak-anak menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru dan belajar (learn) kapan harus menggunakan keahlian tersebut, serta memuaskan apa yang menjadi kebutuhannya (need). Lewat bermain, fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain akan berkembang.

Foto-foto kegiatan 

Proses belajar, Foto : Bu Wiwit Ratna Djuwita

Bersama kakak pendamping, Foto: Arie Aryani

Memanjat Pohon, Foto: Arie Aryani

Peace, Foto: Arie Aryani

Calon Rockers, Foto: Arie Aryani
Yang bisa ayo angkat tangan, Foto: Arie Aryani

Bernyanyi, Foto: Arie Aryani

Istirahat sejenak, latar Gn.Burangrang, Foto: Arie Aryani

Menara Masjid Al-karim, Foto: Arie Aryani

Nama saya salma, Foto: Arie Aryani



Wassalam.Terima kasih.

2 komentar:

  1. Wiiih salut banget, bikin acara sosial di tengah alam..keren, keren!!

    Salam kenal ya kang, thanks dah mampir di blog Rinai Hujan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama2, makasih juga udah berkunjung ke blog saya .. keep blogging :)

      Hapus

Silahkan tinggalkan jejak anda.

Terima kasih sudah berkomentar