Selasa, 28 Agustus 2012

Nostalgia : Keluarga Cemara

Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi abah, selamat pagi emak
Mentari ini berseri indah
Terima kasih ayah, terima kasih ibu
Penuh hati berkata dari kami putra putri yang siap berbakti
(Penggalan lirik lagu dari soundtrack keluarga cemara)

Entahlah kenapa tiba-tiba saya jadi teringat salah satu sinetron yang berjudul Keluarga Cemara yang dulu tayang di RCTI (kalo ga salah taun 1995). Menurut saya pribadi sih sinetron tersebut cukup inspiratif dan ada sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada para penonton dengan adegan cerita yang sederhana, berbeda dengan kebanyakan sinetron sekarang (Taulah sendiri kaya gimana, saya pun males nontonnya, hehe).


Keluarga Cemara bercerita tentang kesederhanaan dan kebersamaan sebuah keluraga yang terdiri dari abah, emak dan ketiga anaknya yaitu Euis, ara dan agil. Dikisahkan dulu abah adalah seorang yang cukup kaya namun ada satu dan lain hal (kalo ga salah di tipu rekan bisnisnya karena saking jujur dan polosnya abah) menjadi seorang yang miskin dan sangat sederhana. Keluarga abah pun terpaksa tinggal disebuah rumah sederhana di daerah pinggiran yang dikelilingi sawah (kalo ga salah pula setingnya didaerah jawa barat).


Diceritakan pula abah berprofesi sebagi tukang becak. Abah lebih memilih pekerjaan tersebut dibanding pekerjaan yang lebih layak lainnya. Lalu emak dan ketiga anaknya membantu ekonomi keluarga dengan membuat opak dan menjualnya sepulang sekolah. Walupun mereka sederhana tapi mereka selalu berusaha untuk bahagia dan tidak banyak mengeluh. Dikisahkan pula ada seorang tokoh antagonis yaitu temannya ara yang selau iri dengan apa yang dimiliki oleh ara walaupun temannya ara tersebut anak keluarga yang cukup kaya.


Cerita sederhana, pemeran yang tidak begitu "Good Looking" (biasa biasa saja, he) alur yang mengalir dan pesan-pesan ringan yang ingin disampaikan pun tidak begitu memaksakan. Saya jadi ingat saat akan menonton keluarga cemara, saya menontonnya bersama anngota keluarga. Entah dulu tak ada tayangan yang cukup menarik di jam itu atau memang tayangan tersebut memang cukup populer di jamannya. Entahlah, saya lupa, hehe


Tak mengherankan pula ada sebuah organisasi yang konsen bergerak dibidang penanganan ODHA (orang dengan Hiv/Aids) yang terbentuk karena terinspirasi kesederhanaan dan kebersamaan yang ditampilkan "Keluarga Cemara". Organisasi tersebut namanya pun mirip dengan "Kelurga Cemara" yaitu "Rumah Cemara". Saya pun sedikit bernostalgia dan cukup rindu dengan masa masa saat SD dulu, berkumpul bersama keluarga menonton sebuah tayangan yang penuh dengan kesederhanaan dan cukup "berisi".


4 komentar:

  1. Saya juga suka sama drama keluarga ini. Eeh drama keluarga atau bisa dikategorikan sinetron ya ?? tapi kalau sinetron kok rasanya gak sesuai.....

    BalasHapus
  2. mungkin hanya istilah saya aja, sinetron dan drama keluraa mungkin sama, sama2 tayang di televisi dan bersambung (beberapa episode2), mungkin yang beda hanya ceritanya aja..Mungkin :)

    BalasHapus
  3. dulu baca bukunya aja udah terharu biru, nonton di tv juga tetap suka. damai yah kalo hidup tanpa ambisi duniawi

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup..pas dulu belum tau ada bukunya..
      tulisan Arswendo bukan?

      Hapus

Silahkan tinggalkan jejak anda.

Terima kasih sudah berkomentar