Senin, 04 Maret 2013

Pawai Kirab Budaya Cap Go Meh 2013 di Bandung



Cap Go Meh di tahun 1880-an pada masa Hindia Belanda*

Seperti tahun-tahun yang lalu, kota Bandung mempunyai sebuah acara yang mungkin bisa rutin diadakan setiap tahun (dimulai sejak tahun 2011). Ya, kirab budaya tionghoa, yaitu perayaan Cap Go Meh. Kegiatannya sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat Bandung dan para wisatawan, yang tentunya menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan kota Bandung terutama di pusat kota yang dilalui oleh arak-arakan pawai barongsai, liong, lampion dll. 



Cap Go Meh sendiri menurut wikipedia yang saya kutip adalah  melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.


Hari sabtu tanggal 2 Maret itu pun saya pun menyegajakan diri untuk menonton pawai tersebut. Sekitar jam 5 sore, saya udah berada di titik awal pawai yaitu di sekitar jalan Cibadak, yang merupakan salah satu kawasan pecinan di Bandung. Jalan yang cukup kecil ditambah pawai yang panjang dan warga yang antusia menonton kontan saja membuat jalan sekitar Cibadak macet tersendat. Entahlah jalan pun oleh polisi sengaja tidak ditutup. Salah satu polisi yang saya tanya kenapa jalan ga ditutup, polisi muda itu berujar “..Presiden lewat aja jalan ga ditutup, apalagi ini, hanya pawai..” 


Arakan-arakan yang dimeriahkan atau diikuti oleh grup-grup liong dan barongsai dari berbagai daerah seperti Jakarta, Tangerang, Tasikmalaya dll. Semakin petang arak-arakan semakin ramai, selain pawai dari barongsai, liong, lampion, tandu berisi patung dewa/dewi/ juga diramaikan oleh parade ala prajurit tionghoa, mobil hias, kesenian sunda dll. Ada hal yang menarik menurut saya sih, yaitu setiap barongsai atau liong (sama atau beda ya?) akan diberi seperti sebuah amplop yang telah diberi uang (angpao) oleh para penonton (khususnya warga keturunan toinghoa) yang mungkin seperti tradisi, atau bia juga sebagai kepercayaan kalauu memberi akan diberi keberkahan (mungkin). Lalu di toko-toko yang dilalui oleh arak-arakan tersebut kebanyakan membuat sebuah seperti altar sederhana yang terdiri dari meja yang diatasnya diletakan lilin, hio atau dupa, patung kecil dewa/dewi, kemudian sang liong yang lewat akan menghampiri toko terssebut dan mengelilingi meja/ruangan tersebut, kemudian sang pemilik toko memberi angpao yang disusupkan ke dalam mulut sang liong sambil seperti berdoa.


Jam di Hp sudah menunjukkan pukul 20:00, tapi kirab budaya belum berakhir, kemacetan di malam minggu itu semakin parah. Polisi pun tak bisa banyak berbuat. Saya pun sudah cukup puas menikmati keriuhan di malam minggu disuguhi kirab budaya Cap Go Meh, dan saatnya saya untuk pulang dan memeluk kembali bantal guling yang telah menunggu di kamar.

*Gambar : http://id.wikipedia.org. Litografi berdasarkan lukisan oleh Josias Cornelis Rappard

tags : cap go meh bandung, pawai kirab budaya

8 komentar:

  1. Aku gak nonton euy tahun ini, tapi Ibuku nonton. Niat banget ke sekitar jalan Pejagalan dari jam 3 sampe jam 5 sore nongkrong disana sendirian ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. ibuny suka nonton barongsay ya teh.? he

      Hapus
  2. di Garut juga suka ada tapi hiksss saya belum pernah nonton, huhu..

    BalasHapus
  3. Walaupun saya tinggal di Jakarta yang kata orang bilang segala macam ada, ternyata saya malah tidak pernah melihat perayaan cap go meh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin di rayain oleh kalangan komunitas tionghoa, Tp bisa jd ga meriah n ga di fasilitasi pemkot jd kirab atau pawai di jalan protokol.. #mungkin ya :)

      Hapus
  4. dua tahun terakhir ini, makassar juga mengadakan kirab budaya perayaan Cap Go Meh, hanya tahun ini yang tidak se-semarak tahun sebelumnya, konon kabarnya sang dewa melarang untuk melakukan arak-arakan...salam :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe.. Lagi musim hujan kali ya mas, jadi dilarang arak2an.. salam juga, trims dah mampir. :)

      Hapus

Silahkan tinggalkan jejak anda.

Terima kasih sudah berkomentar