Senin, 03 September 2012

Antara Sunrise, Batu Kuda & Jatinangor

Karena akun para blogger di Multiply (Mp) bakal di gusur 1 Desember 2012  nanti, jadi sebelum lenyap saya pindahin sedikit-sedikit tulisan dari akun Mp (opakopik.mulitply.com) ke blog ini. Wilujeung!

Bandung, Minggu 17 Januari 2010



Saat itu saya, derry, shela dan awang telah berkumpul di perempatan cicaheum tuk melakukan perjalanan mengejar matahari terbit (sunrise) di daerah Bandung timur, tepatnya di daerah Batu kuda Gn.Manglayang. Jadi perjalanan kami mulai dari dini hari.


Singkat cerita



02.50  Dari perempatan Cicaheum, kami berempat naik angkot jurusan cicaheum-cileunyi, suasana di jalan saat itu masih sangat sepi dan lengang dengan udara yang cukup dingin. Angkot yang kami tumpangi pun melaju dengan pasti. setelah melewati ujung berung, cibiru tak berapa lama kami pun turun di jalan raya cileunyi (ongkos Rp.3000/orang). Sialnya kami salah turun,harusnya kami turun di depan jalan cinunuk, cileunyi. Lalu kami pun naik angkot dengan jurusan yang sama, tak berapa lama kami pun sampai di depan jalan cinunuk (ongkos Rp.1000/orang).

03.20  Kami berjalan kearah atas jalan cinunuk, jalan yang menanjak dan sangat gelap harus kami lalui dengan ilalang di sisi kiri-kanan jalan. Tak berapa lama kami berjalan kami pun melewati pemukiman penduduk yang cukup terang. Setelah terus berjalan  cukup menanjak, melintaslah angkot yang menuju komplek Manglayang Regency, lalu kami naik angkot tersebut dan beberapa menit kemudian kami pun sampai di gerbang komplek Manglayang Regency (ongkos Rp.1000/orang). Kami pun masuk area komplek tersebut dan setelah sedikit berputar menyusuri komplek kami pun keluar di daerah Cikoneng di kaki Gn.Manglayang. Kami harus berjalan sangat menanjak  dan cukup menguras tenaga. Jalan yang sangat gelap cukup menyulitkan kami dan banyak pula anjing-anjing peliharaan warga yang menggonggongi kami dan sedikit membuat kami takut. Tapi pemandangan di atas sana cukup indah, kami bisa melihat 'city light' kota Bandung dengan jelas.

04.20  Setelah berjalan cukup lama, kami putuskan tuk Sholat subuh di Masjid At-Taufiq Al Muthawiyah Cikoneng. Setelah selesai sholat, perjalanan pun kami mulai kembali. Jalan yang berbatu nan gelap dan berlubang harus kami lalui tapi tak menyurutkan semangat kami. Tuk mengusir sepi kami sedikit bernyanyi dan bercanda, di sepanjang perjalanan derry sering meng'kentuti' kami bertiga dengan suara kentut yang keras.

05.00  Akhirnya kami pun sampai di gerbang di kawasan Batu kuda Gn.Manglayang (tiket masuk kawasan batu kuda Rp.3000/orang,kemping Rp.5000/orang).suasana saat itu sangat gelap, sepi dan dingin. Untuk melihat 'sunrise' kami harus berjalan ke arah puncak dengan menyusuri jalan setapak Setelah menyusuri jalan setapak yang cukup licin dan gelap dengan di kiri-kanan pohon pinus yang tinggi berjejejer. Akhirnya kami pun sampai di atas bukit di bawah Gn.Manglayang yang cukup ideal tuk melihat 'sunrise'. Walaupun angin yang cukup kencang tak mematahkan semangat kami.

05.30  Langit pun mulai  kebiru-biruan dan di ufuk timur sedikit kemerah-merahan,  tapi matahari terbit yang kami  tunggu tak kunjung nampak jelas, dan tertutupi awan hitam nan gelap. Walaupun tak bisa melihat 'sunrise' tapi pemandangan di atas sana cukup indah. Kami bisa melihat view jatinangor dan di sebelah barat view kota Bandung yang masih diselimuti awan dengan 'city light' yang masih tersisa. Langit pun mulai terang dan pemandangan pun mulai tampak jelas. Di sana kami bisa melihat gunung-gunung yang mengelilingi kota Bandung dengan jelas.
Kami duduk dikelilingi ilalang ilalang sambil menikmati suasana dan pemandangan yang cukup indah,dengan ditemani bagelen (roti kering) yang dibawa shela dan sebungkus kacang tanah sedikit mengisi perut kami yang mulai keroncongan.Di sebelah barat kami melihat pelangi yang melengkung dengan tidak sempurna,tapi cukup indah dan hanya sekitar 2 menit pelangi itu pun hilang.
Setelah cukup puas menikmati pemandangan diatas bukit,kami putuskan tuk turun.Gerimis pun mengiringi perjalanan kami.

06.30  Kami pun sampai dibawah (dekat gerbang masuk Kawasan Batu Kuda).Kami sepakat tuk sarapan sejenak diwarung yang ada disana.Kami memesan mie instan +telur rebus(Rp.5000),memang karena tak ada pilihan makanan berat lainnya disana.Setelah cukup kenyang  dan beristirahat perjalanan pun kami mulai kembali.Perjalanan selanjutnya yaitu ke situs Batu kuda.Kawasan batu kuda berada di kaki Gn.Manglayang daerah Bandung Timur dengan ketinggian sekitar 1100-1200 dpl (diatas permukaan laut).Di dekat warung kami sarapan terdapat penunnjuk jarak,,Batu kuda 700 m,Batu tumpeng 2km,Puncak 3km, kiara payung 3km.

07.00  Perjalanan menuju situs batu kuda pun dimulai,dikawasan tersebut ternyata banyak terdapat batu batu berukuran kecil sampai besar tersebar ke penjuru kawasan. Pohon-pohon  pinus yang menjulang tertiup angin semilir mengiringi perjalanan kami.

Setelah cukup jauh berjalan, batu yang kami maksud pun tak kami temukan. Kami berhenti di sebuah saung dan bertanya pada seorang bapak yang membawa serta keluarganya dan ternyata batu kuda yang kami maksud ada berada tak jauh dari saung,karena memang batu tersebut sedikit tertutupi tanaman dan pohon pohon jadi kurang terlihat.

Batu kuda merupakan bongkahan batu besar  yang sedikit mirip kuda yang sedang duduk dan kepalanya sedang menoleh. Di sekitar batu terdapat pohon pohon buah limus  (sejenis buah mangga) yang lebat. Setelah puas berada disitus batu kuda, kami pun bergegas berbalik arah menuju tempat kami sarapan, tapi kami tak melewati jalan yang sama, kami melalui jalan yang berada ditempat outbound. Kami pun harus melewati jembatan yang terbuat dari bambu dengan panjang jembatan sekitar 20m.

08.10  Kami berisirahat sejenak di warung dekat gerbang masuk. Tempat yang akan kami tuju selanjutnya adalah Bumi perkemahan kiara payung yang berada di daerah Jatinangor (jarak sekitar 3km). Setelah cukup berisirahat sambil makan gorengan dan segelas teh panas yang cukup nikmat, perjalanan pun dimulai kembali. Kami harus sedikit bertanya pada warga sekitar karena kurangnya petunjuk jalan. Setelah bertanya pada warga, perjalanan pun kami teruskan,kami berjalan beriringan melewati jalan setapak dan semak belukar disisi bukit. Di salah satu bukit yang cukup tinggi kami bisa melihat dengan jelas pemandangan di bawahnya yaitu view jatinangor dan kota Bandung. 

Langit biru yang cerah membuat suasana perjalanan kami begitu menyenangkan dengan semilir angin yang menyejukkan dan matahari yang milai menghangatkan kami.setelah kami berjalan melewati sekitar 3 bukit, kami harus melewati ke area hutan dikaki Gn.manglyang yang cukup rimbun dan jalan setapak yang cukup licin.Perjalanan pun sudah semakin jauh ke dalam hutan, kami putuskan tuk istirahat sejenak di saung yang berada di tengah hutan. Setelah cukup beristirahat perjalanan pun kami mulai. Kami berjalan beriringan meninggalkan saung tersebut, tapi ternyata nyamuk-nyamuk yang berada di saung itu malah mengerubuti kami dan mengikuti kami. Setelah cukup lama berjalan di area hutan Gn.manglyang, kami pun memasuki area pemukiman penduduk yang cukup asri dengan pemandangan sawah-sawah dan sungai. Jalan yang cukup menanjak dan menurun harus kami lalui. Tak berapa lama kami pun sampai di area Bumi perkemahan Kiara payung. Saat itu banyak anak-anak smp (pramuka) yang sedang belatih baris berbaris dan banyak pula yang sedang berkemah.

10.30 Dari kiara payung kami harus meneruskan perjalanan pulang yang masih sangat jauh. Kami putuskan tuk istirahat di warung dekat tugu pramuka.dari tugu pramuka kami harus berjalan sangat jauh meuju jatinangor (sekitar 3km).Saat kami berjalan,kami dikagetkan dengan segerombolan ibu-ibu yang baru pulang dari jalan santai. Jalanan beraspal dengan panas matahari yang cukup menyengat.sekitar sejam kami berjalan melewati kebun jagung dan lapangan golf di sisi kiri kanan jalan. Akhirnya kami pun sampai di kampus Unpad Jatinagor dekat rumah susun/kost kostan. Dari sana kami harus berjalan kembali terus ke arah jatinangor bawah,kebetulan digerbang Bandung giri graha (BGG) ada mobil bak terbuka ,kami pun putuskan tuk ikut menumpang. Kami diturunkan di pasar minggu/ kaget jatinangor, setelah berisirahat sejenak di pasar tersebut lalu kami naik angkot cokelat jurusan tanjung sari -Cileunyi, tak berapa lama kami pun turun di jalan raya cileunyi (dengan ongkos Rp.2500/orang) lalu dari cileunyi kami teruskan dengan naik angkot jurusan cileunyi - cicaheum (dengan ongkos Rp.4000/orang).

12.25 Alhamdulilah akhirnya kami pun sampai diterminal cicaheum.Walaupun lelah dan pegal tapi kami semua cukup senang dalam perjalanan kali ini.

Itulah sedikit perjalanan kami mengejar 'sunrise' yang walaupun tertutupi awan tapi cukup menyenangkan masih bisa berbaur dengan alam dan masih bisa menikmati indahnya alam ciptaan Allah yang sudah sepantasnya kita jaga dan lestarikan.

tags : batu kuda, gunung manglayang, sejarah, jatinangor, hiking

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak anda.

Terima kasih sudah berkomentar