Senin, 20 Februari 2012

Catatan perjalanan ke Curug Malela #2

Perjalanan saya yang kedua mengunjungi Curug Malela.

Mari kita simak catetan kecil ini..

Perjalanan yang panjang, melelahkan tapi seru, mungkin itulah sedikit dari kata-kata yang bisa menggambarkan petualangan kami ke Curug (Air terjun) Malela di hari minggu kemarin tgl 19 Februari 2012. Acara Backpacking ke Curug Malela, Alhamdulillah berjalan cukup lancar, seru dan tak ada hambatan yang begitu berarti. Tak disangka pula teman-teman yang ikut serta cukup banyak, tercatat cekitar 28 orang. Teman-teman yang berpartisipasi tak hanya berasal dari Bandung tapi ada yang cukup niat pula yang sengaja datang langsung dari Jakarta dan Bogor hanya untuk berkunjung ke Curug Malela.


Di dalam truck




Starting point utama perjalanan bertempat di sekitar Taman Patung Husen, Perempatan Jln Abdurahman saleh, Pajajaran dan Arjuna. Moda transportasi yang kami gunakan adalah truck terbuka yang telah diberi terpal untuk menganntisipasi hujan dan terik matahari. Transportasi yang kami pilih tersebut bertujuan agar pengeluaran lebih ekonomis dan tidak memberatkan teman-teman.

Perjalanan kami mulai dari Bandung sekitar jam 8 pagi melawati daerah Cimahi, Cimareme, Cililin, Gunung halu, Cibuni dan Cicadas, kecamatan Rongga. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menuju Curug Malela sekitar 7 jam perjalanan. Perjalanan dalam truck untuk menuju Rongga sebagai starting trekking memakan waktu sekitar 5-6 jam, lalu dilanjut dengan trekking (berjalan kaki) sekitar 2 km dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam lebih. Jadi bisa dibayangkan perjuangan yang cukup menyita waktu dan tentunya melelahkan, di goyang di dalam truck hingga berjalan kaki di jalanan rusak berbatu serta turunan anak tangga yang cukup menguras kalori dalam tubuh.

Di depan gerbang masuk Curug Malela
Curug Malela
Setelah sekitar 7 jam menempuh perjalanan yang panjang, kami pun sampai di Curug Malela yang mengalir deras di aliran Sungai Cicurug, ada pula yang menyebut Curug tersebut sebagai Niagara Mini. Kelelahan sepertinya cukup terbayarkan oleh pemandangan alam yang ada dihadapan kami, ya sebuah air terjun yang besar dan lebar terlukis nyata di hadapan. Secara administrasif Curug Malela berada di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Nama "Malela" sendiri konon  diambil dari nama seorang Raja Taji Malela yang berasal dari  kerajaan Sumedang Larang, yang menurut warga sekitar makamnya terdapat di atas bukit sekitar Curug. Wallohualam.
Curug Malela, Foto : Koleksi Pribadi



Selain Curug Malela, sebenarnya terdapat beberapa Curug lagi di aliran sungai Cicurug tersebut antara lain : Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan Curug Pameungpeuk. Menurut penuturan warga, sebenarnya ada Curug yang paling besar dibanding Malela adalah Curug Ngebul.

Sampah
Tetapi ada hal yang cukup disayangkan bila kita berkunjung ke Curug Malela, yaitu sampah yang tersangkut diantara celah batu  yang terdapat di sekitar sisi bawah aliran Curug, sepertinya sampah tersebut berasal dari pembuangan limbah yang berasal dari pemukiman warga di aliran hulu sungai. Selain itu, kesadaran pengunjung pun cukup minim, terbukti saat kami berkunjung banyak bekas makanan seperti Gehu Pedas yang entah sengaja ditinggalkan atau tidak di sekitar curug yang membuat pemandangan dan bau yang kurang sedap. Pengeloalaan kawasan sekitar pun masih belum optimal bahkan bisa dikatakan cukup minim dan sedikit kurang terancang dengan baik.

Berenang di sekitar Curug
Sesampainya di Curug Malela, kami memutuskan untuk botram (makan bersama) di batu-batu di sekitar curug. Setelah makan, kami pun mencoba menikmati keindahan dan suasana curug dengan berbagai  cara, ada yang hanya sekedar berfoto-foto, berbasahan-basahan ataupun hanya sekedar duduk-duduk manis. Tapi ada cara yang cukup ekstrim dilakukan oleh beberapa teman yaitu berenang dan menceburkan diri di aliran sungai Curug, selain berbahaya karena aliran sungai yang sangat deras juga cukup dalam. Jangan di coba deh kalo tidak cukup punya nyali (seperi saya ini  ).

Setelah cukup puas menikmati keindahan Curug Malela, kami memtuskan untuk bergegas bersiap pulang ke Bandung, jalur perjalanan pulang masih sama seperti saat berangkat dan tentunya moda transportasinya pun masih sama yaitu Truck :).

Terimakasih untuk teman-teman semua, tetap lestari alamku.
Baca pula Bertualang ke Curug Malela 1 (30 April 2011) : Catatan Perjalanan ke Curug Malela #1

tags : curug malela, bandung - malela, angkot ke malela, rute malela, elf ke malela, curug di rongga, cicadas, niagara mini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak anda.

Terima kasih sudah berkomentar