Minggu, 27 November 2011

Cimol Bandung


Setelah lama ga jalan-jalan ke Pasar Gasibu Bandung, tadi pagi (Minggu, 27 November 2011) saya nyempetin jalan-jalan sendirian ke sana. Seperti yang sudah kita tahu, saat hari minggu tiba kawasan Gasibu dan sekitarnya, dari Taman lansia, lapangan Gasibu sampai monumen menjadi tempat mangkalnya para PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berjualan berbagai macam kebutuhan (sandang, pangan, papan). Selain para PKL ada juga orang-orang yang memakai mobil tuk berjualan di pinggir jalan.

Pasar Minggu Gasibu (Photo : Google search)


Niat saya ke sana pertamanya cuman buat jalan-jalan aja, tapi pas ngubek ke daerah deket TELKOM, saya sedikit tergoda buat lihat-lihat jejeran pakaian yang di jual di sana. Pakaian yang di jual adalah pakaian bekas, di jalan sempit tersebut para pedagang memasang lapak mereka. Setelah melihat-lihat kemeja-kemeja serta jacket yang bergelantungan dengan harga murah, godaan kembali muncul tuk membeli, huft. Saya sedikit punya pandangan soal pakaian bekas, kalau kita ga mampu beli yang asli karena harganya sangat mahal lebih baik kita membeli yang bekas, dari pada membeli bajakannya (KW), atau dari pada beli bajakan mening beli yang ga ada merknya sekalian :)

Orang Bandung biasa menyebut pakaian bekas/tempat menjualnya dengan istilah  "Cimol", yang merujuk pada tempat/sentra pertama penjualan pakaian bekas yaitu Cibadak, yang kemudian muncul istilah Cibadak Mol (Maksudnya mall) yang di singkat "Cimol". Ada pula istilah baru untuk penamaan pakaian bekas yaitu "Butik" yang berarti "Butut saeutik " (jelek sedikit). Cibadak adalah nama sebuah jalan yang pernah digunakan sebagai penampungan penjual pakain bekas yang berasal dari pasar baru. Cimol Bandung ini namanya sama dengan jenis kudapan berbentuk bulat-bulat yang berasal dari Tasikmalaya yang terbuat tepung aci, cuman bedanya makanan cimol ini berakronim "Aci digemol".

Setelah para penjual pakaian bekas tersebut berpindah-pindah dari Cibadak, kebon kalapa, tegallega hingga yang sekarang ke pasar Gede Bage, tapi tetap saja orang-orang lebih suka menyebutnya Cimol. Selain di Gede bage, ada beberapa tempat Cimol di Bandung, diantaranya: eks Matahari Cicadas, Kiaracondong, Gasibu (hanya hari minggu), ruas jalan Pusdai (hanya hari Jum'at), Gedung Dezon NV di alun-laun serta beberapa tempat lainnya.


Dezon NV (Photo : Koleksi pribadi)


Dari segmentasi pasar, memang cimol lebih tertuju pada golongan ekonomi yang masih pas-pasan, seperti saya yang harus berpikir ulang tuk membeli pakaian mahal :). Namanya saja barang bekas, kita harus pintar-pintar memilih dan memilah barang ayang akan kita beli dengan teliti agar tidak menyesal nantinya. Ya, intinya, asal kita bisa teliti dalam memilih, niscaya barang yang kita dapat walaupun bekas masih cukup bagus dan mulus serta tentunya dengan harga yang murah. Dengan berbekal uang Rp.50.000, kita sudah bisa membeli satu setel pakaian atau lebih seperti jacket, celana hingga kemeja atau kaos. Satu kemeja lengan panjang bermerk bisa dibanderol mulai dari  harga Rp.10.000 begitu pula kaos oblong khas anak muda. Dari pandangan selintas saya, item yang banyak di cari oleh segmen anak muda adalah sweater, jacket dan  kemeja, selain harganya yang murah, merk terkenal serta model yang sangat bervariatif pun ikut berpengaruh.

Cimol (Photo : PR Online)


Pakaian bekas yang dijual, biasanya berasal dari Singapura, Taiwan, Hongkong, Jepang dan negara lainnya. Barang-barang tersebut dibeli dari agen-agen, nah si agen tersebut biasanya membeli dari Medan atau Riau yang dimasukkan dari luar negeri melalui Batam. Para pedagang biasanya membeli karungan atau per-bal (250 potong pakaian), setelah dipilih dan dipilah, pakaian tersebut siap jual dengan variasi harga tergantung kondisi serta merknya.

"Tak ada uang tuk belanja pakaian, tapi ingin bergaya, bisa jadi Cimol solusinya ".:))


5 komentar:

  1. Saya juga sering beli pakaian di gasibu,
    murah dan banyak pilihan,..

    BalasHapus
  2. @ Budi : iya murah meriah :)
    mksh dah berkunjung ke blog saya..salam kenal.

    BalasHapus
  3. jd pgn bisnis baju bekas dgn membli perkarung, tp bli dmna ya tangan pertamany?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurang tau tuh, coba tanya aja ke tukang jualannya..

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan jejak anda.

Terima kasih sudah berkomentar