Sabtu, 15 Februari 2014

Catatan Perjalanan : Belajar dari alam yang terkembang, Gunung Ciremai


Langit hitam memekat menemani penghuni bumi yang terlelap, tetesan air mulai turun tercurah dari buaian sang awan kelabu. Deru mesin mobil bak terbuka sejenak memecah kesunyian malam di tengah hamparan perkebunan. Dinginnya udara pengunungan mulai menyapa, di kejauhan  lampu kota genit berkerlap-kerlip.Jalan semakin sempit dan licin, melintasi jalur tanjakan tiba-tiba raungan mesin terdengar keras, bersusah payah menginjak pedal gas, sang pengemudi akhirnya pasrah dan menyerah. Langit gelap masih menemani, onggokan besi bermesin tersebut mundur perlahan, suara deru mesin lamat-lamat mulai menjauh dari kuping digantikan dengan derap langkah dan helaan nafas ke-7 anak manusia.