Kamis, 27 Desember 2012

Akhir Tahun

Ga kerasa, sebentar lagi kita bakal mengakhiri tahun 2012 ini. Banyak cerita dan hal-hal yang mungkin terjadi di kehidupan kita semua, bahagia, sedih, kecewa campur aduk semua. Ada pencapaian dan ada juga keterpurukan. Ya, namanya juga hidup. 

Seperti akhir-akhir tahun yang lalu, jujur saya males membuat apa yang dinamakan resolusi, saya takut membohongi diri sendiri dengan harapan yang tidak bisa saya capai. Jadi saya lebih memilih "show must fuckin go on" aja. Apa yang bisa saya lakukan, lakukan, kalo pun saya maksa lakukan ya sesuai dengan kemampuan. 

Masih di akhir tahun ini, kejadian konyol yang sekonyolnya menimpa warga dunia yang modern ini, dengan rumor kiamat yang rame jadi momok pembicaraan. Bosen juga pas denger pemberitaannya di berbagai media, yang di isukan terjadi pada hari jum'at 21 Desember 2012. Emangnya kiamat ada yang tahu ya, nabi dan malaikat aja ga tahu. Apalagi ini ramalan suku maya yang salah tafsir dan diperbuas oleh film hollywood ultra komersial. Preet.

Kamis, 20 Desember 2012

Catatan Perjalanan: Jejak-jejak di Karst Citatah

Minggu pagi yang cukup cerah, menemani awal perjalanan kami di bilangan Stasiun Bandung. Bertolak menumpang Kereta KRD ekonomi, kami bergegas berjalan beriringan menuju gerbong yang sudah terparkir di hadapan. "Kereta Rakyat Djelata" yang cukup membantu transportasi massal tersebut pun melaju membawa kami menuju titik selanjutnya ke Stasiun Padalarang. Hari itu, kegiatan saya dan teman-teman dari satubumikita adalah mencoba untuk sedikit mengeksplorasi kawasan karst Citatah di daerah Padalarang, Kab.Bandung Barat. Sekitar 1 Jam kereta melaju, akhirnya kami pun sampai di Stasiun Padalarang yang cukup ramai. Seusai makan pagi, kami pun kembali bergegas menuju titik henti selanjutnya yaitu Situ Ciburuy dengan menumpang angkutan umum. Bila kita pernah mendengar lagu berbahasa sunda berjudul "Bubuy Bulan" yang dulu sangat terkenal, dengan liriknya yang bercerita tentang keindahan Situ Ciburuy.



"Situ Ciburuy

laukna hese dipancing

Nyeredet hate
Ningali ngeplak caina.."

 ***



Sabtu, 01 Desember 2012

Catatan Perjalanan: Menggapai Puncak Tanah Jawa. Bagian 2

Menggapai Puncak Tanah Jawa Bagian 1:  KLIK DI SINI


Semburat Jingga di Pagi hari, Ranu Kumbolo
Pagi yang segar dan cukup dingin menyapa kami yang mulai terjaga dari tidur yang cukup lelap. Tubuh yang lelah sepertinya membuat kami terlelap tidur dalam dekapan sleeping bag yang hangat. Di hadapan tenda kami, terhampar Ranu Kumbolo, danau yang sedari malam keindahannya tak dapat langsung kami nikmati. Suasana Ranu Kumbolo saat itu tak begitu ramai, hanya ada 3 tenda selain kami yang berada di sekitar kami. Seperti biasa, setelah mengumpulkan nyawa yang tercecer, prosesi pagi yang mengasyikan dimulai yaitu, masak-memasak. Seperti yang telah disebutkan di bagian 1, menurut saya proses masak-memasak di alam bebas cukup menyenagkan dan membutuhkan kreatifitas. Pagi itu, yang menjadi koki kita yaitu saudara Iwonk dan Bung Gustaf, menu masakan yang dimasak adalah Sup sayur wortel, kentang, kol dan beberapa tumisan serta makanan yang kami bawa sebelumnya. Makan pagi yang nikmat di naungi langit biru di hadapan danau yang tenang, di antara bukit-bukit kecil yang berjejer.