Sabtu, 30 April 2011

Bandung Kota Death Metal

Ragam keunikan atau keunggulan menyebabkan banyak julukan yang disematkan untuk Bandung. Selain Kota Kembang, Kota Pendidikan, Kota Kreatif, Kota Wisata dan beberapa sebutan lain, satu lagi yang bisa ditambahkan yakni Bandung sebagai Kota Death Metal.

Death metal memang masih berada di luar lingkaran musik mainstreem. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang industri musiknya didominasi death metal.

Namun dalam wacana bukan mayoritas, perkembangan musik yang muncul dari komunitas bawah tanah ini di Bandung punya catatan khusus. Cerita yang paling baru bisa dilihat dalam festival musik Bandung Deathfest 4 yang digelar pada Sabtu (17/10/2009).

Festival ini pertama kali digelar pada tahun 2006, dan kemudian rutin setiap tahun. Jumlah pengunjung di tiap penyelenggaraannya mencapai 10 ribu orang, dan inilah hajatan terbesar para metal head di Indonesia bahkan di Asia.

Sabtu, 23 April 2011

Curug Bugbrug







Curug yang berada di daerah parongpong,Lembang,kabupaten Bandung Barat ini memeiliki ketinggian sekitar 75 meter-an dengan lebar 1-2 meter dan dengan kedalaman kolam berkisar 3-4 meter dan perlu diingat jangan mencoba untuk berenang karena krena cukup dalam serta arus yang cukup deras.Kenapa di Namai Curug Bugbrug,karena menurut penduduk setempat air yang jatuh menghasilkan suara "Brug,brug.brug" lalu oleh masyarakat namai lah Curug Bugbrug.

Akses menuju curug berupa petakan sawah selada air dan bukit bukit batu yang indah serta mengalir sungai yang cukup jernih,untuk biaya tiket bila sedang ada penjaga (sekaligus sebagai petani) biasanya dipungut Rp.1500/orang bila beruntung tak ada penjaga bisa gratis.Perlu diingat juga saat musim hujan harus extra hati hati karena akses menuju curug akan sangat berat karena harus menyusruri sungai.





Nirvana - Smells Like Teen Spirit

The Beatles - I Want To Hold Your Hand

Trekking Punclut - Lembang

Men Sana Inkorpore sano (Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat), tubuh yang sehat tersebut bisa kita dapat salah satunya adalah dengan meng-olah ragakan tubuh menjadi gerak dan meng-olah rasa menjadi sesuatu yang positif bagi jiwa.

Trekking di pagi hari dari Punclut menuju Lembang bisa menjadi salah satu mengolah ragakan badan dan jiwa.


Punclut - Lembang

Untuk menuju daerah Punclut kita bisa masuk melalui jalan ciumbuleuit dengan jalan yang cukup menanjak. Punclut sendiri merupakan sebuah daerah yang cukup tinggi di Kawasan Bandung Utara (KBU). Punclut berarti puncak Ciumbuleuit yang menjadi salah satu tempat yang cukup ramai dikunjungi diakhir pekan,banyak dari para pegiat sepeda ataupun para pejalan kaki yang menjajal jalur punclut ini ataupun banyak pula yang hanya sekedar menikmati pemandangan dan suasana pagi dikawasan punclut.

Jalan-jalan Ke Museum Kota Bandung 2

Tulisan sebelumnya dapat dibaca di sini

Dari Museum mandala wangsit kita bisa meneruskan perjalanan selanjutnya menuju Museum Geologi yang berada di Jalan Dipenogoro.

Museum Geologi

Setelah beristirahat, perjalanan kita dilanjutkan melewati titik keramaian yang sering dikunjungi khususnya warga Jakarta yaitu jalan LL RE Martadinata (jalan riau) yang banyak berjejer Factory Outlet .Lalu memasuki jalan banda, cilaki dan kawasan Taman lansia dan sampailah di Museum yang selanjutnya akan dikunjungi yaitu Museum Geologi.


Museum geologi berada di kawasan jalan Dipenogoro bandung. Museum tersebut didirikan pada tanggal 16 mei 1928 dan  diarsiteki oleh Menalda Van Schoemaker dengan gaya art deco. Sempat mengalami renovasi dengan bantuan JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka kembali secara resmi oleh wakil presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 agustus 2000. Museum geologi semula merupakan laboratorium yang menyimpan dan mengelola materi geologi serta memiliki ragam koleksi batuan, mineral, meteorit, fosil, artefak dll yang dikumpulkan di Indonesia sejak tahun 1950.


Museum geologi

Jalan-jalan Ke Museum Kota Bandung

Saat mendengar kata museum apa yang ada dibenak kita? Mungkin sebagian dari kita berasumsi bahwa museum adalah tempat yang membosankan dan hanya menyimpan benda benda ataupun koleksi koleksi kuno. Nah, untuk membuat asumsi dan pemikiran itu sedikit berubah, maka saya ingin sedikit berbagi cerita jalan-jalan santai dari museum ke museum dan sedikit lebih mengenal sejarah kota Bandung dan ternyata asyik juga lho, ga percaya..? he

Ada 4 museum di kota Bandung yang akan kita dikunjungi yaitu,Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Museum Geologi dan Museum PT.Pos Indonesia. Karena jarak antar museum tersebut tidak terlalu jauh bila dilewati dengan berjalan kaki.

Start awal kita mulai saja dari patok titik nol kilometer Bandung yang sangat bersejarah karena termasuk tempat awal mula pembangunan dan berdirinya kota bandung ini.

Saat penjajahan Belanda dulu, gubernur jendral Hindia Belanda Herman Willem Daendels yang sedang membangun jalan raya pos (Groote postweg) yang bermula dari Anyer sampai ke Panarukan. Jalan raya pos (Groote postweg) di Bandung melintasi daerah yang sekarang menjadi jalan asia frika (daerah alun alun bandung). Tak jauh dari situ, dibangun pula sebuah jembatan diatas sungai Ci kapundung, saat peresmian jembatan tersebut daendels dan bupati R.A Wiranatakusumah II (pendiri kota bandung) berjalan kearah timur sampai ke suatu titik dan saat itu konon deandels menancapkan tongkatnya ke tanah sembari berkata, "zorg da als ik terug kom hier oen staad is gebouwd" yang kurang lebih berarti, "oba, usahakan bila aku kembali,ditempat ini telah dibangun sebuah kota". Tak lama dari peristiwa itu sekitar tahun 1810 diterbitkanlah sebuah surat dari pemerintah yang isinya meminta pemindahan lokasi ibukota kabupaten bandung dari krapyak (daerah dayeuh kolot sekarang) ke sisi jalan raya pos (sekarang pendopo bandung).

Nah tempat saat daendels menancapkan tongkatnya tersebut sekarang dijadikan patok titik nol kilometernya Bandung. Lalu selain patok disimpan pula di belakang titik nol km stum “jadul” sebagai pelengkap, ada pun tulisan dipatok tersebut PDL 18 dan CLN 18 yaitu berarti jarak nol km ke Padalarang 18 km dan jarak nol km ke cileunyi 18km.  Tak jauh dari titk nol KM terdapat museum pertama yang akan sedikit kita bahas.

Museum Konferensi Asia Afrika


Museum konferensi asia afrika berada di area Gedung Merdeka, konferensi asia afrika diselenggarakan dibandung tanggal 18 april-24april 1955 di Gedung Merdeka,konferensi tersebut sukses besar dan menghasilkan Dasasila Bandung yang menjadi pedoman bagi bangsa bangsa terjajah di Asia dan Afrika tuk berjuang memperoleh kemerdekaannya. Konferensi tersebut pun menjadi sebuah “spirit” yang biasa disebut dengan “spirit Bandung”. Hmm, kita patut berbangga sebagai bagian dari Bangsa Indonesia yang saat itu baru merdeka dapat memperjuangkan kemerdekaan bangsa lain.

suasana saat KAA


Monumen Dasasila bandung terdapat di depan hotel savoy homann, yang merupakan hotel tempat menginap para delegasi dari Negara diasia afrika yang ikut dalam KAA. Sedangkan para peliput atau wartawan yang meliput jalannya KAA banyak menginap di hotel Swarha dekat mesjid agung Bandung. Museum KAA diresmikan pada tanggal 24 april 1980 oleh presiden Soeharto sebagai puncak dari peringatan 25 tahun KAA saat itu. Di dalam museum kita dapat melihat foto foto saat jalannya KAA, diorama Presiden Soekarno yang sedang berpidato, profil profil dan delegasi dari Negara yang mengikuti jalannya KAA. Serta banyak lagi koleksi-koleksi lain seperti kamera, mesin ketik, funiture dll.

Museum KAA


Selain itu kita pun bisa masuk kedalam ruang yang dahulu digunakan sebagai tempat konferensi,disana terdapat jajaran bendera dari Negara Negara yang ikut berpartisipasi dalam jalannya KAA serta ada sebuah gong perdamaian. Sebelum menjadi museum seperti sekarang ini, saat masa kolonial Belanda gedung merdeka adalah tempat para preangers planters (pemilik perkebunan teh dipriangan) atau para bangsawan belanda yang menghabiskan waktu tuk berpesta atau berkumpul di gedung tersebut yang dahulu bernama societiet concordia.

Saat ini gedung merdeka terbagi ke dalam 2 bangunan yang berkarakter berbeda,gedung yang mengahadap kearah jalan asia afrika adalah bekas tempat pertunjukkan (shouwburg) hasil rancangan Wolff.Schoemaker sekitar tahun 1920-an sedangkan yang disebelah timur melengkung ke sisi jalan braga hasik rancangan A.F Aalbers pada tahun 1940 dengan gaya art deco.Dahulu gedung tersebut hanya diperuntukkan tuk bangsawan belanda dan tidak diperbolehkan orang pribumi tuk masuk bahkan ada sebuah peringatan yang bertuliskan “Anjing dan pribumi dilarang masuk” (kejam bener dan ga punya perasaan banget tuh para penjajah nyamain orang pribumi dengan anjing)Dan sekarang seluruh bagian gedung merdeka tersebut termasuk kedalam Museum KAA.

Nah saat ini kita patut bersyukur karena sudah berada dijaman merdeka dan dapat masuk kegedung tersebut maka hargailah peninggalan sejarah itu dengan tidak mengotori ataupun melakukan aksi “vandalisme” .
Setelah dari museum KAA,jalur yang akan dilewati adalah jalan braga yang cukup bersejarah dan masih banyak pula bangunan peninggalan Kolonial yang masih tersisa. Dahulu saat masa kolonial jalan tersebut sempat pula bernama pedatiweg karena banyak pedati pedati yang melewati jalan tersebut.Ada beberapa pendapat tentang asal usul nama braga sendiri seperti di ambil dari bahasa sunda “ngabaraga” lalu ada pula yang berpendapat karena saat itu dikawasan tersebut ada sebuah tonil (kelompok drama/teater) yang bernama “tonil braga”.

Dari jalan braga berbelok kejalan kejaksaan lalu masuk kejalan telefon dan keluar dijalan lembong.Museum yang kedua berada dijalan lembong,museum tersebut adalah Museum mandala wangsit siliwangi.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi


Museum tersebut merupakan museum sejarah perjuangan masyarakat jawa barat khususnya TNI angkatan darat kodam siliwangi.Di museum tersebut terdapat berbagai benda benda bersejarah yang digunakan sebagai senjata saat perjuangan dulu seperti tombak,panah,pedang,bambu runcing,keris,kujang sampai panser,meriam bahkan kendaraan lapis baja,selain itu terdapat pula koleksi foto dan lukisan para pejuang,diorama perang gerilya serta baju baju yang dipakai saat berperang dan masih banyak lagi koleksi lainnya.

Museum yang mempunyai 2 lantai tersebut diresmikan pertama kali pada tgl 23 mei 1966 oleh panglima divisi siliwangi ke 8 yaitu kolonel Ibrahim adjie dan pada tahun 1979 dibangunlah bangunan lantai 2 yang diresmikan oleh panglima siliwangi ke 15 Mayjen yoga sugama pada tanggal 10 november 1980.Sebelum menjadi museum bangunan tersebut merupakan tempat tinggal perwira belanda yang dibangun sekitar tahun 1910-1915 dengan gaya arsitektur late romantismc.Nama mandala wangsit merupakan arti dari sebuah tempat untuk menyimpan amanat,petuah atau nasihat,sedangkan nama siliwangi seperti yang kita tahu adalah sorang pendiri dan raja kerajaan padjadjaran yang sangat terkenal didaerah jawa barat serta konon seorang raja yang arif dan bijaksana.

Nama dari jalan lembong sendiri diambil dari nama letkol lembong yang merupakan salah satu prajurit siliwangi dan menjadi korban dalam peristiwa Kudeta angkatan perang ratu adil,sebelum bernama jalan lembong saat dulu bernama Oude Hospitaalweg.

Setelah dari museum mandala wangsit siliwangi,perjalanan dilanjutkan menuju museum selanjutnya yang cukup jauh dan melewati beberapa bangunan/tempat yang cukup mempunyai arti sejarah seperti SMP 2 bandung yang mana bangunannya merupakan peninggalan masa kolonial dan bangunan yang unik karena memiliki 2 menara lalu SMAN 5 dan 3 yang bekas bangunan kolonial juga yang cukup besar dengan banyak jendela besar lalu taman lalu lintas yang dahulu bernama insulindepark dan gedung sabau yang diambil dari penamaan ukuran tanah dalam bahasa sunda “sabau” atau Bau adalah satuan ukuran luas tanah 7.096 m2 atau 500 tombak persegi serta melewati gedung Jaarbeurs atau saat dulu merupakan bursa dagang tahunan (kalo sekarang seperti jakarta fair).

Setelah berjalan cukup jauh kita bisa beristirahat sejenak disekitar taman maluku atau saat jaman kolonial disebut Molukkenpark (sejak tahun 1950-an disebut Taman Maluku), yang dibangun pada tahun 1919. Di depan taman maluku terdapat Gor saparua yang merupakan tempat peninggalan belanda pula, saat sekitar tahun 1995-2000 di Gor saparua sering dipakai sebagai tempat pertunjukkan musik underground yang mana saat itu adalah masa keemasan musik underground dibandung karena intensitas pertunjukkan yang sering dan audiens yang banyak,serta banyak rumor yang mengatakan bahwa bandung adalah kota dengan komunitas underground terbesar di asia bahkan dunia dan melahirkan pula band band besar (underground) yang cukup terkenal diindonesia bahkan asia tenggara seperti Burgerkill, pas band, jasad, jeruji, koil dll.

Tulisan selanjutnya dapat dibaca di sini


Sumber Bacaan :
Braga, jantung Parijs Van Java penulis Ridwan Hutagalung dan Taufany Nugraha

Jendela Bandung,Pengalaman bersama kompas penulis Her Suganda

Bandung : Kilas Peristiwa dimata Filatellis,Sebuah Wisata sejarah penulis Sudarsono katam

Museum Geologi (Handout)

Museum PT Pos Indonesia (Handout)

wikipedia

Foto :
Koleksi Pribadi (opakopik.multiply.com)

kecuali Foto museum mandala wangsit dan foto suasana sidang KAA (google search)

Selasa, 19 April 2011

Sedikit Cerita Lain Tentang Bung Karno

Bung Karno
Kusno Sosrodihardjo, mungkin nama itu sedikit asing di telinga kita. Tapi bila menyebut nama Soekarno atau Bung karno pasti nama itu sudah familiar di telinga kita. Anak ke-3 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo (asal Probolinggo) dan Ida Ayu Nyoman Rai (asal Singaraja, Bali) yang lahir * pada tanggal  6 juni 1901 di kota Surabaya. Bung karno lahir tanpa bantuan dukun beranak, proses persalinannya pun hanya dibantu oleh seorang kawan keluarga.

Saat itu  Ida ayu nyoman (ibu bung karno) mempunyai firasat baik tentang anaknya, sambil mendekap bayinya, ia mengucapkan dalam hatinya : "Engkau akan menjadi pemimpin rakyat kita,karena ibu melahirkanmu jam setengah enam pagi di saat fajar mulai menyingsing, jangan lupakan itu, nak, bahwa engkau ini Putra sang fajar." Benarlah perkataan sang ibu, Soekarno menjadi pemimpin bangsa dan diangkat menjadi presiden pertama RI pada tgl 18 Agustus 1945 dan menjadi salah satu tokoh yang cukup lantang melawan Imprealisme dan kolonialisme barat, sehingga  cukup di kenang atas jasa jasanya sampai sekarang (terlepas dari yang pro dan kontra).

***

Pasti sudah banyak catatan atau buku yang membahas tentang Bung karno dengan segala cerita dan kisahnya. Saya pun ingin sedikit mengulas sedikit kisah lain tentang Bung karno dari soal wanita hingga hal-hal yang cukup lucu.

Trekking Jayagiri - Gunung Tangkuban Parahu

Seperti judul tulisan di atas, saya mencoba sedikit membahas jalur yang cukup favorit untuk trekking, baik bagi para pemula (yang jarang jalan kaki) sekalipun yang ingin mencoba kegiatan hiking/treking. Mungkin para pelancong yang sudah pernah berwisata ke Gunung Tangkuban parahu dengan menggunakan kendaraan (mobil, motor atau bus) patut mencoba jalur yang satu ini dengan berjalan kaki/treking/hiking pasti akan lebih menyenangkan dengan sensasi serta pemandangan yang lebih indah disepanjang perjalanan. 

Untuk menuju jalan Jayagiri cukup mudah, kita mulai saja dari arah Bandung tepatnya Terminal Ledeng Jl.Setiabudi, dari terminal tersebut kita hanya perlu naik angkot satu kali yaitu jurusan Ciroyom-Lembang atau Stasiun Halte-Lembang. Setelah itu kita turun persis di depan jalan Jayagiri yang ditandai dengan banyaknya tukang ojeg, tukang ketan bakar  dan plang penunjuk Jalan Jayagiri  atau yang belum tahu cukup tanyakan saja pada supir atau keneknya untuk turun di Jayagiri ongkosnya pun cukup terjangkau yaitu Rp.3000.

Setelah turun dari angkot kita harus berjalan menanjak di jalan Desa Jayagiri. Sekitar 300 meter dari jalan kita akan menemukan Taman Junghuhn. Taman yang sekaligus berfungsi sebagai makam dan tugu tersebut berada di area pemukiman penduduk. Untuk masuk taman tersebut tak dipungut biaya tapi diingat untuk tidak mengotorinya.

Junghuhn
Sedikit tentang sejarah Junghuhn, ia bernama asli Dr. Franz Wilhelm Junghuhn dan adalah seorang dokter dan peneliti alam, kelahiran Mansfeld-Prusia pada tahun 1820 dan meninggal di Lembang pada 24 April 1864. Ia ditugaskan sebagai inspektur untuk membudidayakan pohon kina di sekitar Lembang ia pun membangun perkebunan kina bersama isteri dan puteranya.

Tugu Makam Junghuhn



Jumat, 15 April 2011

KAA (Konferensi Asia-Afrika) di Bandung

10 tahun setelah bangsa kita memproklamasikan kemerdekaannya, ada suatu peristiwa penting yang dapat menjadi salah satu hal yang membuat kita bangga menjadi orang Indonesia. Nah, republik kita yang masih belia umurnya tersebut sudah bisa melaksanakan sebuah konferensi bertaraf Internasional yang ngebahas soal kemerdekaan bangsa lain di Asia dan Afrika. Gimana ga bangga coba.

Kita pasti sudah tau dong yang namanya Konferensi Asia Afrika a.k.a KAA yang di selenggarain di Kota Bandung tercinta ini, yang sekarang ada museumnya di Jalan Asia-Afrika kota Bandung.

Kamis, 14 April 2011

Gelap Hening

Gelap datang membawa hening

Kabut tipis bersambut rinai hujan

Basahi bunga mawar indah yang tumbuh tanpa kawan

Tak ada angin berhembus

Tak ada suara binatang malam

Bulan dan bintang yang entah sedang bermain kemana

Yang ada hanya langit gelap tanpa penghias malam



Rinai hujan perlahan mereda menyisakan kesejukan

Kabut semakin menebal disambut angin yang mulai berhembus pelan

Goyangkan mawar indah yang tumbuh tanpa kawan

Bulan dan bintang sepertinya tak ingin menampakkan diri

Gelap pun berlanjut membawa hening

Sabtu, 02 April 2011

Nuklir di Bandung

Beberapa pekan yang lalu setelah terjadi gempa besar yang disusul terjangan tsunami yang melanda kawasan Jepang dan menelan korban jiwa yang cukup banyak. Masalah lain yang tak kalah heboh dan cukup mengerikan pun timbul,ternyata akibat dari bencana alam tersebut menyebabkan terjadinya kebocoran dari reaktor nuklir pembangkit listrik di Fukushima . Pemberitaan dan pembahasan mengenai hal tersebut menjadi cukup hapenning beberapa hari kebelakang  di berbagai media di dunia termasuk Indonesia. Selain radiasinya yang cukup menakutkan terlebih karena Indonesia berencana membangun sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).



Lalu apa hubungannya nuklir dan Bandung seperti judul tulisan ini..?  Kita simak tulisan berikut ini..

Nah,sekitar tahun 1961 pemerintah memperkenalkan reaktor nuklir yang pertama di Indonesia memalui proyek Atom Bandung yang di bangun di sekitar jalan taman sari Bandung,yang sekarang dekat dengan kawasan Sabuga, ITB dan kebun binatang Bandung. pada tahun 1965 namanya berubah menjadi Pusat Reaktor Atom Bandung (PRAB),tahun 1982 berubah kembali menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir (P3TKN) dan berubah kembali pada tahun 1996 menjadi Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri (PTNBR).

PTNBR berada dalam sebuah Lembaga Negara Non-Departemen yaitu Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang awalnya bernama Lembaga Tenaga Atom (LTA) yang dibentuk pada tahun 1958. Selain di Bandung reaktor nuklir terdapat pula di Yogyakarta dengan daya 250 kW dan Serpong 30 MW.

Reaktor Atom yang tedapat di Bandnung adalah Triga Mark II  buatan Amerika yang sekaligus reaktor atom yang pertama untuk penelitian di Indonesia dan terletak di P3TKN sekarang sebagai salah satu sarana penelitian bidang Teknik Nuklir di Lingkungan BATAN.

Reaktor Atom Triga Mark II tersebut mempunyai daya 250 kW yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tgl 20 februari 1965 lalu 6 tahun kemudian pada 1971 diresmikan kembali oleh presiden Soeharto dan dayanya telah ditingkatkan menjadi 1000 kw. Beberapa tahun kemudian pada tahun 1996 dimulai kegiatan peningkatan daya hingga menjadi 2000 kW. Lalu pada tgl 24 juni 2000 Reaktor Atom Triga Mark II tersebut telah mencapai daya yang direncanakan 2000 kW dan pada saat itu diresmikam oleh wakil presiden Megawati Soekarno Putri.

Reaktor yang ada di Bandung,Yogyakarta dan Serpong tak dapat digunakan sebagai tujuan militer atau senjata mengerikan sebagai pemusnah massal. Penelitian yang dilakukan tersebut dilakukan untuk tujuan ilmu pengetahuan,peranian,kedokteran dll.

Sumber :

Katam K.,Sudarsono.Bandung Kilas Peristiwa di Mata Filatelis Sebuah Wisata Sejarah.Bandung,PT Kiblat Buku Utama.2006.

semoga bermanfaat

-terimakasih-