Minggu, 20 Februari 2011

Bangun Pagi

    Ku buka mata dengan sedikit berat dan terbangun di minggu pagi yang dingin dan rasa ngantuk yang masih menggerayangi.Selimut yang masih melekat erat ditubuh,bantal dan guling yang menemaniku dari tadi malam seolah enggan terpisah dariku.Lalu ku intip jam weker merah jambu yang berada di atas TV,angka yang tertera 07:05.Sepertinya bunyi alarm yang ku seting berbunyi 05:00 telah berteriak teriak sedari tadi hingga suaranya parau,tapi dasar ku yang tak mendengar karena masih asyik dalam buaian mimpi indah.

Minggu pagi yang cukup malas hingga kewajibanku di subuh tadi terabaikan karena setan yang meniupkan rasa kantuk yang amat sangat padaku.Ahh itu jadi alasan klasik yang mengkambing hitamkan setan yang menggoda manusia.Tapi mungkin setan pun tak mau disalahkan begitu saja dan mengutarakan pembelaannnya,mungkin setan akan berkata padaku : " Hai anak adam,Elu aja kali yang males bangun,jangan nyalahin gue mulu lah" ,sambil tertawa terbahak bahak karena dia berhasil melaksanakan tugasnya dengan sempurna menggoda sang anak manusia.

Minggu, 13 Februari 2011

Gunung Hawu



 Sekitar satu kilometer dari arah Situ Ciburuy,Padalarang,Kab.Bandung Barat terdapat sebuah lengkungan alami (Natural arch) yang langka dan indah,masyarakat setempat menyebutnya sebagai Gua Gunung Hawu,hawu dalam bahasa sunda berarti tungku,karena memang bentuknya yang berlubang seperti tungku untuk memasak jaman dahulu.Gua gunung Hawu melengkung sangat mengagumkan pada suatu ketinggian di bagian selatan jajaran perbukitan batu gamping (Karst) Citatah.Lengkungan yang secara keseluruhan merupakan lubang di dinding batu gamping tersebut mempunyai ukuran yang cukup besar.Lebarnya sekitar 30 meter dan tinggi sekitar 70 meter dan menggantung di atas dinding setinggi 30 meter dari jalan tambang batu yang ada di bawahnya.

Foto 1 : Gunung Hawu,yang dilihat dari sisi berbeda seperti sebuah jembatan batu (stone bridge)


Foto 2 : Gunung Hawu dengan hamparan sawah di bawahnya semakin menambah keindahannya


 Bila dilihat dari salah satu sudut Gunung Hawu tersebut seperti sebuah jembatan batu.Hamparan sawah yang berada dibawahnya menambah keindahan pemandangan Gunung Hawu tapi berbanding tebalik dengan yang ada disekitarnya,penambangan yang merajalela merusak bukit bukit batu gamping yang semakin merana nasibnya.Lengkungan alami Gunung Hawu memang cukup langka dan salah satu lengkungan yanhg serupa terdapat di beberapa monumen Nasional di Amerika,diantaranya seperti Natural Bridge Virginia dan Arches National Monument di Utah.

Foto 3 : Lengkungan alami di Arches National Monument, Utah


Foto 4 :The Natural Bridge (Jembatan Batu) Virginia

Lengkungan alami Gunung Hawu terbentuk dari batu gamping yang prosesnya lebih mirip dengan pembentukan jembatan batu alami di Virginia,Prosesnya berupa karstifikasi (proses pelarutan senyawa karbonat sebagai bahan utama batu gamping/kapur).Tapi sayang bentukan alam yang langka di Indonesia tersebut sangat dekat dengan tambang batu gamping yang hanya berjarak sekitar 50-100 meter di sisi kiri kanannya.Semoga kelak generasi mendatang masih dapat melihat dan menjaganya serta tak tergerus oleh ketamakan manusia.

Sumber referensi :
Buku "Wisata Bumi cekungan Bandung" (Budi Brahmantyo dan T.Bachtiar)

Sumber Foto :
Foto 1 dan 2   : Doc pribadi
Sumber Foto 3 : http://travel.sulekha.com/delicate-arch-arches-nat-mon-utah_utah-travelogue-1415.htm
Sumber Foto 4 : http://en.wikipedia.org/wiki/File:Frederic_Edwin_Church_-_The_Natural_Bridge,_Virginia.jpg

Semoga Bermanfaat

Waktu

Waktu terus berjalan dan berputar tiada henti,bila bisa memutar waktu dan kembali ke masa lalu ingin rasanya memperbaiki apa yang telah dilakukan dulu,tapi ya sudahlah waktu adalah sebuah dimensi yang tak dapat di ganggu gugat,jalani saja hidup ini dengan yang terbaik dan jadikan masa lalu sebagai bahan pembelajaran tuk masa depan.

lahir,tumbuh,hidup dan mati adalah sebuah perjalanan manusia yang harus dilewati.Dalam proses hidup kita di dunia yang fana ini banyak sekali cerita yang menghiasi,sedih,susah,senang dan bahagia datang silih berganti menyelimuti kehidupan kita.Semua jawaban hanyalah tinggal menunggu waktu,dunia yang kita pijak semakin tua begitu pun usia kita yang semakin bertambah dan hanya menunggu panggilan untuk mencapai sebuah kehidupan lain yang kekal abadi.Kita ada dari sebuah ketiadaan dan akan kembali ke ketiadaaan yang kekal.


Jalani saja hidup ini dengan sebaik dan sebisa mungkin sesuai dengan jalan yang telah Tuhan wahyukan,dunia semakin gila dan arus begitu kuat menerjang,kita pasti tak ingin tamat sia-sia. Hanya kita dan Tuhan serta waktu yang akan menjawabnya.Semua berjalan atas waktu yang berdenting,detik demi detik belalu begitu cepat tak dapat dihentikan.

Jumat, 11 Februari 2011

Hiking Ke Gunung Burangrang

Bandung, 8 Januari 2011

Setelah lama tak menyapa sang alam dan menghirup udara segar nan bersih khas pegunungan, sabtu pagi yang cerah ceria saya bersama teman-teman berkesempatan tak hanya menghirup udara segar tapi juga menikmati keindahan ciptaan sang khaliq dan mencoba untuk menikmati setiap jengkal perjalanannya.

Perjalanan atau lebih tepatnya petualangan kali ini adalah menuju gunung Burangrang yang mempunyai puncak dengan ketinggian sekitar 2050 Mdpl (meter diatas permukaan laut). Pendakian dimulai sekitar pukul 10 pagi.


Gunung Burangrang dari kejauhan


Kamis, 10 Februari 2011

Bajigur Jeung Bandrek

  Sabaraha poe' katukang,hujan teh asa mineung turun di sore-sore atawa peuting ditambah ku angin nu ngagelebug gede.Dina usum tiris kieu mah biasana sok loba nu katarajang geuring demam,pilek,flu nu matak ngajangarkeun.Tah mun geus kitu urang kudu loba ngajaga awak meh teu gancang geuring komo nu kagiatana udar-ide'r kaditu kadieu nu katelahna basa ayeuna mah mobile.Mun sore-sore atawa peuting kan sok tiris jaba mun turun hujan nu ngage'wor badag di kota Bandung nambah tiris weh,ngeunah na mah teh cicing di bumi bari ngopi nu haneut-haneut atawa ngarengkol dijuru kamar bari disimut nu kande'l.

  Nyarioskeun ngopi nu haneut-haneut ubar usum tiris kieu,di daerah Bandung atawa tatar sunda pada umumna loba pisan opieun nu haneut-haneut bari jeung kacida ngeunahna moal bireuk deui ku balarea lah,contona bajigur jeung bandrek nu geus ka koncara pisan.Mun ngaleueut ieu inuman komo mun peuting mah jaba usum tiris kieu,Waah cokpis lah (cocok pisan maksudna mah..hehe).

  Bajigur nu dijieun tina cipati (kalapa) jeung gula beureum (gula kawung) ieu emang pe'do pisanlah jang usum kieu mah komo ditambah jeung kukuluban nu haneut-haneut siga kulub hui,kulub sampeu,kulub cau,kacang bulu jeung sajabana,ahh geus weh kopi starbuck jeung roti breadtalk atawa j-co liwat lah..hehe.

  Bari na ge nyieun bajigur mah gampil pisan,bahana ge sederhana asal aya cipati jeung gula beuruem tuluy digodog dihijikeun asal ngagodogna jeung takarana pas mah pasti ngeunah,komo mun ditambah cangkaleng jiga nu sok dijual ku tukang bajigur dijalan,amis-amis haneut kumaha kitu.

  Tah mun bandrek mah rasana rada lada tuluy ka tikoro jeung ka awak teh jadi sok haneut tapi mun bandrek mah geus loba dijual sachet tinggal ninyuh ku cai panas jiga kopi komo mun ditambah sewiran kalapa,ahh geus weh anggur merah mah liwat (bari jeung can pernah ngarasaan anggur merah)..hehehe













Tos heula ahh tulisan nu rada teu penting ieu ngeunaan bandrek jeung bajigur na..
Wassalam

Foto by : google

Senin, 07 Februari 2011

Ekspresi Diri

Gelak tawa terkekeh geli melihat diri
Menutupi miris kegamangan hidup
Mengelabui hati kecil yang merintih perih
Hidup diantara dagelan-dagelan satir sang penguasa
Adakah yang lebih lucu dibanding cerita di negeriku ini
Cerita yang akan membuat terpingkal hingga menangis
Bahkan hingga dapat membuat hati teriris

Antara tawa dan tangis seakan ada jurang pemisah yang dalam
Tertawa melihat yang menangis dan menangis melihat yang tertawa
Suara sumbang yang nyaring seakan terbungkam tek terdengar
Sedangkan mata yang terbuka terbelalak tak dapat melihat dan buta


Suara mengelak sang penguasa atas keberhasilannya mengelabui rakyat yang dia wakili dan bela
Rakyat manakah yang kau bela?
Rakyat manakah yang kau wakili?
Kami tak mersa terwakili dan tak terbela olehmu..!!

Gelegar,pecahlah kembali gelak tawa terkekeh geli itu nyaring terdengar mentertawai diri

Mengapa Harus Dengan Kekerasan


Saya cukup sedih dan miris melihat begitu banyaknya tindakan-tindakan kekerasan yang terjadi di negeri tecinta ini.Saat melihat tayangan headline news  kemarin (minggu,6 Februari) di salah satu stasiun televisi  diberitakan telah terjadi tindakan kekerasan yang menewaskan beberapa orang jemaah salah satu aliran “A” yang terjadi di Cikeusik,Pandeglang ,Banten.Kejadian tersebut saya kira tak hanya satu atau dua kali tapi sudah sering terjadi di beberapa tempat di Indonesia ini,bila masalah masalah yang sensitif (contohnya,keyakinan) seperti itu terus dibiarkan oleh pemerintah hingga tak ada penyelesaian yang jelas dan berlarut-larut  maka ditakutkan tindakan-tindakan yang berujung kekerasan akan terus terjadi.

Begitu mudahkan kita tersulut emosi sesaat,apakah kita masih mempunyai pikiran yang jernih untuk menyelesaikan sebuah masalah tanpa harus berbuat kekerasan? . Kejadian yang disebutkan di awal mungkin hanya secuil dari peristiwa serupa yang terjadi belakangan ini,hampir setiap hari kita disuguhi oleh tayangan televisi,media cetak ataupun online berupa berita yang mengenengahkan peristiwa yang berujung kekerasan seperti demonstrasi yang berakhir ricuh,tawuran antar warga,tawuran pelajar,kerusuhan supporter sepak bola dan masih banyal lagi peristiwa lainnya .Mungkin itu semua adalah imbas dari rendahnya kehidupan ekonomi dan pendidikan  masyarakat hingga mudah tersulut emosi serta saya pikir kurangnyapula  pemahaman terhadap agama yang dianutnya (mendekatkan diri pada Tuhan).

Bukankah Negara kita adalah Negara kesatuan Republik Indonesia tapi mengapa kita gampang sekali terpecah belah oleh hal-hal yang menurut saya bisa diselesaikan dengan musyawarah,bukankan agama yang ada dianut dan diakui Negara kita semua mengajarkan kebaikan,dulu pun Negara kita dikenal dengan Negara yang ramah,sopan dan santun, bila ada sebuah permasalahan selain diselesaikan dengan jalur hukum yang berlaku juga ada musyawarah untuk mufakat atau kekeluargaan.Bukankah kita sudah sedari sekolah dasar dipupuk rasa toleransi dan saling menyayangi,kiata diajarkan pendidikan Pancasila yang menjadi dasar Negara kita yang banyak mengajarkan rasa tenggang rasa dan ajaran baik yang lainnya yang berlandaskan atas asas keTuhanan Yang Maha Esa.Tapi rasanya itu hanya sebuah mata pelajaran di sekolah saja dan menjadi hapalan serta teori bila kita melihat keadaan yang bertolak belakang seperti sekarang.

Sahabat dan saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air,kekerasan bukanlah jalan yang terbaik memecahkan suatu permasalahan malah hanya akan melahirkan masalah-masalah baru dan ditakutkan masalah berlarut larut dan menjadi konflik yang berkepanjangan hingga menggangu kestabilitasan nasional ,semoga itu tak terjadi lagi dinegeri kita yang elok ini.Mari berpikir jernih dengan kepala dingin bukan dengan tinju karena kita bukan petinju  yang beradu kekuatan diatas ring,bukan pula dengan batu atau pun senjata tajam lainnya karena kita bukan berada di jaman belanda yang sedang berperang.Selesaikanlah masalah dengan bijak hai sahabat-sahabatku.

Sabtu, 05 Februari 2011

Sejoli

    layaknya seorang muda-mudi yang sedang kasmaran begitu mesra kedua pasangan sepuh itu berjalan bergandeng tangan menikmati indanhya taman kota di sore hari. Sejoli kakek dan nenek itu seakan sedang bernostalgia dan beromantisme mengingat masa lalu disaat mereka mulai menabur benih cerita kasih.Benih benih kasih yang telah tumbuh subur dengan akar yang kuat tertancap erat di hati mereka,seiring waktu yang terus berdenting menghasilkan bunga-bunga yang sangat indah bermekaran di hati mereka.

  Sang kakek yang dulu adalah pria yang gagah sekarang berubah menjadi pria tua peyot bongkok dan bertongkat,wajah tampan yang dulu memikat seakan pudar dimakan usia,tapi tatapan dari sang nenek yang teduh dan penuh makna menyiratkan kalau waktu boleh berganti dengan cepat mengubah sesuatu termasuk fisik tapi tidak dengan rasa cinta.Begitu pun sang nenek yang penuh kerut,kulit yang tak lagi kencang dan halus serta keelokan seorang gadis jelita yang telah sirna tak membuat pudar aura kecantikannya di mata si kakek.

  Kicauan burung kecil yang berdendang riang dan semilir angin sepoi-sepoi berhembus sejuk di antara pohon-pohon rindang makin menambah indah suasana sore di antara romantisme pasangan kakek dan nenek itu.Mereka berjalan sedikit tertatih di antara sisa waktu yang mungkin tak lama lagi di mana kelak salah satu dari mereka harus pergi.





Cerita masa kecil: Kompanye taun 99 di Bandung

Bandung, Jumat 1999 saat liburan kenaikan Sekolah Dasar (SD)

Jumat pagi yang cerah itu, sepeti biasa bila saat libur tiba, saudara saya yang punya nama Derry alias ujang Endey kalo berkunjung ke rumah pasti kami melakukan sebuah kebiasaan, yaitu jalan-jalan, baik jalan-jalan mengitari gang-gang di sekitar rumah atau jarambah (maen ke tempat yang jauh).

Surat Untuk justin Bieber









Subang,15 November 2010

Dear Justin Bieber.

Hallo justin pa kabar nich? Moga baik baik z ya,eh kenalin namaku neng enok, biasa dipanggil enok aku orang Sagala herang, Subang, kamu pasti ga tau ya itu dimana ? hehe. Sekarang umur aku 12 taun masih kelas 2 smp.

Dunia lia

Ku berlari lari dari ujung ke ujung koridor rumah sakit tua yang kusam,tempat itu sudah ku anggap sebagai tempat bermain.Orang yang berlalu lalang entah itu dokter,suster,pasien,tukang sapu semua sudah ku anggap sebagai temanku sendiri,ya teman tuk mengusir rasa kesendirianku ini.Ku berbagi keceriaan dan kesedihan di koridor itu.

Senyumku yang mengembang ku arahkan kepada suster cantik berambut hitam pekat yang sepertinya sedang bergegas tapi suster tersebut berlalu begitu saja tanpa membalas senyumanku,"Ahh sudahlah masih banyak orang di koridor yang bisa ku kasih senyumku yang manis dan menawan ini"..haha.

Orang biasa memanggilku lia,itulah nama yang sering ku dengar bila orang menyapaku tak terkecuali ayahku.Konon kata tukang sapu ayahku adalah pemilik rumah sakit tua ini,tapi ku tak peduli dengan semua itu yang penting ku masih bisa berlari  di koridor itu dan tersenyum pada orang yang ada disana.
Duniaku bebas,lepas tanpa sebuah beban yang kupikirkan hanya berlari,bermain dan tersenyum manis.Inilah duniaku,dunia lia.

Kamis, 03 Februari 2011

Asa Sang Pemburu Kecil

Debu debu jalanan menerpa wajah dan tubuh kecilku yang terbalut pakaian kumal nan lepek,terik dari sang surya sedari tadi seakan memanggangku di siang itu.Lalu lalang kendaraan yang cukup padat menemani langkahku,dengan memikul sebuah karung besar di punggung aku berjalan meniti asa kehidupan.Akulah sang pemburu di belantara kota yang mencoba menyambung hidup dengan sampah,botol-botol air mineral,kardus-kardus bekas,kaleng atau apapun sampah yang bisa ku jual itulah sumber kehidupanku selama ini.

langkah demi langkah ku lewati dengan penuh harap menjemput secercah asa dan mimpi yang hanya ada dalam tidur lelapku dan entah apakah mimpiku bisa terwujud.Mimpi seorang anak manusia yang ingin hidup layak,begitu mahalkah tuk mewujudkan mimpi itu ya Tuhan.??.Aku merasa iri saat anak-anak lain mengenakan seragam sekolah dan dengan riang gembira pergi ke sekolah sedang aku hanya bisa menatap mereka dari kejauhan.

Aku sendiri di belantara kota ini,aku mencoba bertahan dan tak ingin mati sia-sia karena kelaparan,aku tak ingin menjadi pengemis yang meminta-minta belas kasihan orang lain.Yang dapat ku lakukan saat ini hanya menjadi seorang pemulung,usiaku masih terlalu kecil tuk memahami hidup yang keras menempa,tak ada dunia bermain dalam hidupku,keceriaan masa kanak-kanak tergantikan oleh rutininas mencari pengganjal perut,entah sampai kapan ku tercampakkan dalam kesendirian yang dingin ini.

"Ahh,sudahlah ku tak ingin terlalu banyak bermimpi terlalu tinggi,bagiku tuk bisa makan hari ini saja sudah untung,memikirkan hidup yang berat ini hanya akan menambah beban karung sampah yang ku pikul ini".

Potret Kusam

ilustrasi gambar dari republika.co.id


Kami cinta negeri ini
Tapi kami benci sistem yang ada
Hanya ada satu kata...LAWAN !!

Penggalan lirik lagu dari jeruji,salah satu band punk favorit ku itu ibarat sebuah perwakilan perasaanku dan mungkin teman teman senasib lainnya yang hidup di negeri ini.Sudahlah ku tak ingin berpolemik dengan terlalu banyak memikirkan pemerintahan yang belum bisa mensejahterakan rakyatnya.Yang ku pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya bertahan hidup dan bisa makan untuk ku dan ibuku,sebuah permintaan yang sederhana saja untuk mu wahai presiden dan para pejabat yang terhormat.

Sepenggal Cerita Kehidupan

Rintik hujan dibulan desember petang itu mengiringi laju sepeda yang ku kayuh diantara padatnya jalanan kota Bandung,tinggal dua belokan lagi ku akan sampai tapi entah rasanya begitu jauh tak seperti biasanya.Peluh dan air hujan menetes ditubuh ini menyatu menjadi sebuah saksi sepenggal kisah perjalanan hidupku ini.Ahh,akhirnya sampai juga ku di sebuah supermarket di bilangan jalan dago,ku taruh sepeda bmx bututku dipinggir pos satpam.Didalam pos,pak satpam dan beberapa petugas parkir sedang asyik ngobrol.Hujan itu mungkin membuat orang malas untuk berbelanja sehingga tempat parkir yang biasanya penuh dengan kendaraan sekarang cukup lengang.Setelah ku gembok sepeda dan dirantai pada besi yang melintang,tak berapa lama pak satpam dan petugas parkir pun baru tersadar akan kehadiranku.
"pak,nitip sepeda ya?!" ku arahkan ucapan itu pada mereka
"siap boss!!" ujar mereka menimpali

Bergegas ku sedikit berlari ditengah rintik hujan yang masih betah mengguyur kota Bandung sejak siang tadi,ku dekap sebuah bungkusan plastik yang ku usahakan agar tidah basah,didalamnya terdapat lembaran koran yang siap ku jual dipetang itu.Untunglah korannya tak ada yang kebasahan,seperti biasanya ku menjajakan koran didepan pintu masuk sebuah supermarket di daerah dago.Koran sore terbitan ibukota yang biasanya ku jual sepulang sekolah,aktivitas itulah yang ku jalani hampir 8 tahun.Ekonomi keluarga lah yang memaksaku berjualana koran sepeti ini.

Aku anak ke-3 dari 5 bersaudara,ayahku yang buruh serabutan tak mampu membiayaiku sekolah bahkan untuk makan kami sekeluarga saja sulit.Dulu ayahku bekerja sebagai buruh pabrik tapi karena perusahaannya tersebut pailit maka seluruh karyawan pun dirumahkan termasuk ayahku,saat itu aku baru duduk dibangku sekolah dasar tepatnya kelas 2.Ekonomi yang semakin mencekik kami,kebutuhanyang tak bisa dielakkan serta biaya sekolah yang semakin melambung memaksa ke dua kakakku untuk membantu ekonomi keluarga dengan berjualan koran sore di supermarket dan tempat keramaian lainnya sehabis mereka pulang sekolah dan tak lama aku pun diajak oleh kakaku untuk berjualan hingga aku dapat berjualan sendiri seperti sekarang dan entah sudah berapa tempat ku berpindah pindah tempat dan entah sampai kapan ku akan berjualan koran seperti ini.

Kenapa pikiranku melayang menembus masa lalu? Ya sudahlah hidup adalah sesuatu yang harus dijalani bukan diratapi dan disesali.Ku tawarkan koran pada pengunjung supermarket dengan penuh harapan dan sedikit asa,walau dalam hati kecil ini kadang merasa iri dengan mereka yang hidup berkecukupan,tak perlu memikirkan biaya sekolah..Ahh pikiran seperti ini selalu menghantuiku,aku tak ingin terus merasa iri terhadap orang lain toh belum tentu orang lain berbahagia dengan kecukupan yang mereka miliki.

"Koran..koran..korannya pak,korannya bu..koran..koran...."
Hujan pun mulai mereda,gelap mulai menyeruak mengganti terang,bulan mulai menemani asa didalam hati dan semoga semangat serta harapan ini tak akan pernah pupus.

Batu Kecil

Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi.Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada dibawahnya.Pekerja itu berteriak teriak,tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin mesin dan orang orang yang bekerja,sehingga usahanya itu sia-sia saja.Untuk menarik perhatian orang yang ada dibawahnya itu,ia mencoba melemparkan uang logam yang ada disakunya ke arah temannya yang ada dibawahnya itu.Temannya berhenti bekerja lalu mengambil uang logam yang jatuh disisinya tersebut dan kembali bekerja.Pekerja yang berada di atas mencoba melemparkan uang logam lagi agar menarik perhatian teman yang ada dibawahnya tapi usaha yang ke -2 itu pun tak berhasil.Tiba tiba ia mendapat ide,ada sebuah batu kecil dihadapannya lalu ia mengambil batu kecil tersebut dan melemparkan ke arah teman yang ada dibawahnya.Batu kecil itu tepat mengenai kepala temannya itu dan karena merasa sakit dan penasaran siapa yang melempar batu ke kepalanya,ia pun menengadah ke atas.Sekarang pekerja yang ada diatas bangunan tinggi itu dapat menjatuhkan sebuah catatan berupa pesan penting untuk teman yang ada dibawahnya itu.

Tuhan kadang kadang menggunakan cobaan cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepada-NYA.Seringkali Tuhan melimpahi kita dengan rahmat dan rejeki tapi itu membuat kita tak cukup untk membuat kita menengadah ke "atas",karena itu agar kita selalu ingat kepada-NYA mungkin Tuhan sering menjtuhkan "batu kecil" kepada kita.


Semoga bermanfaat

*Disadur dan ditulis ulang dari sebuah buletin yang biasa dibagikan seusai sholat jum'at

Bandung,2007

Cerita masa kecil : Rumah Hantu

Apakah di rumah anda ada hantunya ..?

Tulisan yang geje ini terinsiprasi dari tayangan televisi bergenre mistis untuk menguji nyali para peserta acara tersebut ditempat yang katanya ada mahluk astral nya (tau lah kronologi ceritanya kaya gimana, jadi ga usah dijelasin lagi..hehe)   

Dari pada merinding ngomongin mahluk mahluk misterius diacara itu mending kita ngomongin sedikit tentang rumah hantu, nah lho sama aja kali bikin takut..!! he.

Cerita Aneh

Umar lagi asik asiknya nonton bola depan tipi,tau tau bininye nyelonong,
" Bang,lampu depan teras tuh putus,tolong gantiin ame yang baru dong bang.!"
" Masang lampu?!! lu kire gua PLN apah...!!! saut bang umar enteng.
" Ya udeh kalo kaga mau,benerin aje keran kamar mandi,itu tuh ampe luber luber gitu ".
" Benerin keran?!!! lu kire geu PDAM kali...!!! "
" Ya udeh,kalo lu pegi beli roko ke warung,gue nitip minyak "
" Lu kagak bisa liat orang lagi enak nonton kali ye,lu kite gue PERTAMINEEE...!!!", Umar sewot

Lantaran berasa digangguin mulu ame bininye,umar ngeloyor ke rumah tetangge,balik balik jam 2pagi .Tapinye umar kaget lantaran terasnya udah terang.Terus umar ke kamar mandi,aer udah kaga luber luber lagi,ke dapur jerigen minyak udeh full tenk.

Terus paginye umar nanya ame bininye sambil rada penasaran :
" Lu minta tulung ma siape..? "
"Gini Bang,abis abang minggat,gue nangis diteras.Terus ade cowok ganteng lewat nanyain gue kenapa nangis.ya Gue cerita ape adanye,juga soal abang yang sewot.Terus die nawarin buat ngebantuin,tapi ada saratnye."
Ape saratnye...??" umar penasaran
" saratnye bisa pilih,gue bikinin die roi atawa tidur ama die !!".
"Terus,elu bikinin die roti kan...? Umar ngdesek n nambah penasaran.
"Bikinin roti ??!!.. Lu kire gue HOLAND BAKERY apee...??!!


Ditulis ulang dari Suave catalogue.